Kinanthi: Woi..., Meg
Megatruh: Eh, halo Kin
K: Lama gak nongol ya
M: Iya nih
K: Memang situasi sedang nggak mendukung
M: Iya nih, serba salah
K: Yup, salah ngomong sedikit, walau tak disengaja, bisa dilaporkan pakai pasal penistaan, hihihi
M: Yeah, mulutmu harimaumu
K: Ye, ndak segitunya juga sih, kasihan harimaunya kalo diamakan dengan kita
M: Iya juga, maaf ya harimau...
K: Busyet Meg..., kamu ini
M: Lagian, akhir-akhir ini bayak kutu loncat, bunglon, laba-laba si tukang jerat dan kodok, si amfibi yang hidup di dua alam...
K: Woi, woi..., stop dah. Tadi harimau, sekarang malah nyebut yang lain, banyak pula
M: Eh? Apa Kin?
K: Jangan dengan mudah memberi cap pada seseorang seperti bunglon atau kutu loncat walau pada kenyataannya dia memang plin-plan, suka pindah-pindah, siapa tahu yang terakhir ini memang dia benar-benar....
M: Lah..., aku ndak ngomong soal politik. Cuma ingat sama hewan-hewan imut yang suka nogkrong di taman depan rumah
K: ...