sekarang jam 10 malam
hari yang menyebalkan
dan aku masih di kampus
seseorang, tolong aku
i need u'r heart, head, n heat for my health
sekarang jam 10 malam
hari yang menyebalkan
dan aku masih di kampus
seseorang, tolong aku
i need u'r heart, head, n heat for my health
Benar-benar hari yang menyedihkan,
Setelah berminggu-minggu aku bermasalah dengannya, dan coba-coba cari "alternatif" yang lain, kemarin menjadi puncaknya.
Dan pagi itu juga tidak bisa dibilang menyenangkan. (Ayu', jangan sedih)
Sore itu aku ke kampus, memutuskan untuk mencari yang baru. Ku cari-cari, di ruangku tidak ada. Masa bodoh, aku nggak mau nunggu lagi, aku harus aktif, dan terjadilah bencana itu.
"Yang baru" telah kutemukan, dan "yang lama" hancur dan lenyap padahal aku belum siap. Menyedihkan.
Malamnya aku hanya bisa bengong di rumah. Tak kugubris "meong" ("selamat datang") dari Pus, ataupun "meong" ("ayo main") nya. Ku stress berat.
Tapi life must go on, aku harus tetap jalan, kalau nggak aku bisa mati dengan pose bersila di depan laptopku.
Aku barusan ngunstal Windowsku yang sudah bermasalah berminggu-minggu. Eh, aku lupa, ternyata "yang lama", linux-ku, jadi hancur dan nggak bisa booting.
Jadi, terpaksa aku harus puas hanya dengan windows, n harus belajar lagi. Soalnya belum terbiasa. Senin, targetku, Linux sudah harus hadir di laptopku
Pus sendirian di rumah kalo aku ke kampus, dia perlu temen, jadi hari minggu kemarin, aku berencana ke spleendid setelah ke kampus.
Minggu kok ke kampus? Yeah, aku harus jadi instruktur pelatihan internet untuk anak fisika angkatan 2007.
Kok mau? Iya soalnya, selain bisa nampang n ketemu cewek-cewek cakep juga, .... ehm apalagi ya?... kayaknya itu aja deh alasannya, hihi
sampai jam berapa? Jadwal selesainya jam 12.30, tapi molor sampe jam satu, "mumpung gratis", kata mereka tanpa belas kasihan pada "sang instruktur yang sudah kelaparan".
habis itu? huh, kok tanya terus. Kan sudah kubilang habis dari kampus aku mau nyarikan teman si Pus, jadi aku langsung ke spleendid, tentunya makan siang dulu, hehe, aku nggak mau pingsan di spleendid trus diumpankan ke ikan Lou Han atau dijadikan alas tidur kucing Persia.
Tentu saja spleendid adalah pasar hewan dan tumbuhan, ehm, aku tahu maksudmu, ok, aku ikut, spleendid adalah pasar binatang piaraan dan bunga (puas?).
Aku jalan sepanjang lorong atas, jangan tanya kenapa nggak di bawah saja. Di bawah itu tempat orang jual ikan hias. Kalo aku beli ikan hias tuk jadi teman si Pus,tentu saja Pus sangat senang dapat tambahan protein. Nggak, yang bener emang di lorong atas sini.
Pus warnanya seperti Garfield, aku pingin nyarikan temen yang warnanya putih bersih.
nah di pojok dekat jalan ke bawah sana ada yang cocok. Aku mendekat ke kios tempat mereka dijual.
Ternyata warnanya memang putih bersih dan ada dua. Langsung aku beli dua-duanya.
"buat temen kucing saya yang warnanya loreng2 kuning Pak" kataku.
"lho dik, ya nggak cocok to. Ini saja" kata Pak penjual sambil nunjuk kucing Persia yang warnanya sewarna dengan si Pus.
"aku pingin yang warnanya putih bersih kayak yang dua ini kok Pak"
Pak penjual cuman tersenyum, barangkali menganggap aku gila, atau menganggap aku nggak kuat beli si Persia, yang memang benar, tapi aku cuek aja.
***************
Tak sabar, kupacu motorku sambil membonceng dua temen baru si Pus. Aku penasaran pingin lihat reaksi si Pus jika dia tahu dapat temen baru.
Sampai di Lazy Home, langsung kubuka pintu dan kututup lagi. Pus, seperti biasa, langsung mengucapkan "meoong" (artinya "selamat datang", hehe). Kukeluarkan mereka dari box, dan
HEI...... HEI!!!! PUS, HUSH.....
si Pus langsung ngejar mereka
dan terus mengejar
mungkin karena mereka mirip tikus, atau mungkin karena mereka telinganya panjang, atau mungkin karena si Pus nggak pernah lihat kelinci.
yeah, kucing dan kelinci memang tidak bisa akur
tapi tidak sekarang
hari ini sabtu pagi, di kampus, nunggu anak-anak akbid blitar*, nulis blog, cari software-software baru tanpa menambahi bandwith speedy harian yang kecepatannya sudah mirip Gary-nya Sponge Bob,
Setelah cuaca yang menyebalkan hari-hari terakhir (yeah, aku belum pernah merasa benar-benar kering seminggu ini), hari ini langit cukup biru, udara hangat, daun hijau, pohon coklat, kucing jingga (sebenarnya macam-macam, tapi kucing tetanggaku warnanya jingga),.....,......,...., air bening, ........., ..., ...udara segar dan cukup buat nyaman setelah malam yang menyebalkan.
eh, ... pas nulis ini, ternyata di luar dah hujan super deras. Biarlah, toh aku tetap seneng. Masih lebih parah yang kemarin.
yeah kemarin adalah hari yang 'uhh!', bagiku. Tak ada hari yang sebegitu 'uhh!' nya kayak hari kemarin selama sebulan ini, terutama kemarin sore.
Sore itu, aku berfirasat, sepertinya kalo aku keluar gak akan menghasilkan apa-apa selain capek. Karena itu aku keluar (lho?). Iya soalnya, firasat tak akan terbukti sebelum dibuktikan. Hm, ilmuwan sejati.
Aku keluar dari rumah, jam 6, jam yang pantas untuk keluar rumah tanpa ditanya "sudah sholat", pertanyaan yang membuat kuping merah kalau kita menjawab "sudah kok". Dengan asumsi waktu sholat 15 menit, maka jam 6 adalah jam yang "aman" untuk keluar rumah.
Langit cerah, untuk standar musim hujan tentunya, walaupun tidak bisa melihat bintang, setidaknya tak perlu melihat bintang dari balik mantel**.
Tujuan pertama sudah pasti markas mbA, tujuan berikutnya baru dipikir di situ. Tapi ternyata di 'situ', waktu aku datang, sudah banyak anak anak emosi. Satu makhluk pendatang baru, sok tua, sok serius di depan komputer sambil pasang tampang tegang, dialah yang emosi.
"jangan ganggu dulu, bentar lagi, JANGAN SEKARANG!!..., BENTAR LA... ARRGHH, game over".
ternyata dia main need for speed.
dan dia juga bukan mbA-nia.
dan gk ada mbA-nia lain, jadi males.
Aku ke gramed aja, tapi:
Rencanaya aku mau beli pakaian bayi buat anaknya Nisa, kata Ayu', di Matos ada, tapi kalo sendirian...
oh tidak........, mereka datang, calon-calon bidan itu, sudah tuk saat ini
ket:
* cantik-cantik
** untuk yang tidak tertawa, kita tidak bisa melihat bintang dari balik mantel, selain hujan, juga mmm, juga..., pokoknya gk bisa. Bisa juga kita melihat bintang dari balik mantel di malam yang cerah, dengan resiko dianggap sebagai orang yang "eksotis"
Kenapa kamu masih nekat?
buntuti aku,
kejar-kejar,
maksa ngobrol,
sok kenal,
sok akrab,
paksa aku.
apa kamu gila?
nggak punya perasaan
nggak punya hati? (kok kamu masih bisa hidup?)
kesepian?
atau malah nggak punya teman yang bisa diganggu?
sudahlah, nggak akan berhasil
apa? kamu mau nunggu aku?
(emang kamu mau kemana, aku telah melangkah jauh di depanmu.
Kalau kamu benar-benar menunggu,
kamu sedang menunggu di rumah yang salah,
kamu menunggu orang yang sudah pergi,
kamu mau nunggu aku dimana? faktanya: kamu tidak nunggu aku, tapi kejar aku
Jangan membolak-balik fakta)
kamu mau bersabar?
(bahkan kamu mengatakan ini sambil menghentak-hentakkan kakimu)
lapang dada?
(dan berpikiran sempit?
lapang dada, benarkah?
Maksudku, kalau kamu lapang dada,
kamu nggak mungkin bertingkah gila
dan konyol kayak gini)
tunggu, sebentar...
kamu pengin aku nggak marah
atas tingkahmu?
Karena tindakanmu berdasarkan "CINTA"?
nah, akhirnya ketahuan kan?
kamu ngaku kan?
kejar-kejar aku kan?(nggak ngejar kok, cuma "CINTA")
biar kuperjelas
Kamu "CINTA" aku dan melakukan "semua ini" berdasarkan "CINTA"
"semua ini":
kejar-kejar,
mata-mata,
nganggu,
sok akrab,
bikin isu.
dan karena "CINTA"mu, maka aku nggak boleh marah?
karna kamu ngganggu aku berdasarkan "CINTA"
huh, logikamu payah banget.
jenis orang yang kuhindari
tapi kalo kamu anggap logikamu benar,
gak ada yang salah, berarti
kamu benar-benar gak sensitif.
juga jenis orang yang kuhindari.
atau, kalaupun semuanya ternyata baik-baik saja.
sebelum kamu buat alasan,
yang seringkali payah,
kuberitahu
Aku gak marah, kamu terlalu tidak berharga tuk kumarahi
lagipula apa hakku marah-marah, aku bukan siapa-siapa
(aku tahu kamu pingin aku marah, dan kamu berkata pada dirimu sendiri
"wow", dia memarahi aku karena "CINTA")
"ketidakpedulian memiliki energi lebih sedikit
daripada kemarahan ataupun kebingungan"
dan usahamu mengganggu aku pun tidak berhasil.
Aku terlatih hidup dengan otak kacau
mengerjakan soal
sambil denger Guns n Roses/Steve Vai (kamu gak tau siapa mereka kan? sudah kuduga)
sambil ikut nyanyi
kadang ngobrol-ngobrol
kadang teriak-teriak
sambil makan
kamu gk bakal bisa bikin suasana sekacau itu di otakku
dan dengan usaha-usahamu yang "norak" itu,
kamu ingin mendapatkan hatiku,
mengikat hati ku
dan seperti di majalah Bobo"... dan mereka hidup bahagia untuk selama-lamanya?"
saranku:
cari orang yang lebih mudah dibohongi,
mudah jatuh cinta,
gak punya teman (kayak kamu),
mudah diperintah,.....
dengan kata lain
jangan aku,
kamu takkan bisa
kamu takkan bisa mengikat sayap-sayap hatiku,
hatiku masih melayang bebas, sayap-sayapnya masih mengepak.
you didn't clip the wings of my heart,
it's gonna fly again, ita's gonna fly again
hatiku masih pada tempatnya,
tidak keras, tidak lembek.
elastis.
kamu takkan menghentikan langkahku.
hanya memperlambat.
langkahku tetap ringan.
ke ngantang gak nih. masih sabtu, sudah sore, masih bingung,
kalo ke ngantang:
tapi kalo gak:
Gimana nih.
pulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggakpulanggak
huh...
Paman matahari gak kelihatan, bulan tentu saja juga di balik mendung, n yang jelas nanti malam jadi basah n menyebalkan, tentu saja bukan malam yang romantis. Jadi kuputuskan untuk ke ngantang.......
......atau gak nih (aduh... kok gk jelas gini).
Cahaya menuju redup, paman matahari secara pasti, walau di balik mendung, meuju peraduan di barat. Tentu saja, hanya itu yang dilakukan selama berjuta-juta tahun setiap hari, tanpa merasa bosan. Jadi gk ada gunanya tanya dia. Maka kuputuskan tuk..
Halah, gak usah banyak omong, matikan laptop, keluar jurusan, ambil sepeda, kalo dah di jalan, pasti jawaban ada
OK
Aku ngetik pakai jemari tangan kiri; lagi makan; hari ini hari sabtu, habis jadi pembimbing praktikum anak2 Akbid dari Blitar.
Capek, tnetu saja........(aduh ribet, sik, aku tak makan dulu)
Nah, sudah.
tak ulangi;
Capek, tentu saja, tapi semangat sebab:
Yang penting hari ini semangat.
Ini adalah telponku yang kesekian kalinya, jawabannya tetap sama. dia lagi sibuk. Aku bingung juga, soalnya dia bilang siap ditelpon kapanpun sehari semalam kalo perlu. Aku pernah coba telpon pada jam jam santai, eh dia bilang "sibuk" lagi.
Huh, walaupun aku nggak boleh marah karna aku butuh dia, tapi jengkel juga. Pernah kepikiran mau cari yang lain, tapi, bagiku, nggak ada yang menyamai dia.
akhirnya aku nekat ke tempat dia, sambil merencanakan "sesuatu". Di sisi pagar yang agak jauh, aku telpon dia, "sibuk". Aku datang ke tempatnya sambil tetap pegang hp. Eh, pintunya terbuka. Aku tanya satpam, pak satpam bilang "masuk aja mas, lewat pintu yang samping, ada kok".
Setiba di dalam langsung tanya jawab (plus debat sedikit). Trus, "Ok mas, mas ke rumah dulu, nanti nyusul ke sana".
Kutunggu di rumah, dia ternyata menepati janji. Dan "Soul of My Home" telah bangkit kembali. Gembira
Epilog:
(
sambil kerja tak tanya"Mas kenapa sih kalo telpon ke 123 selalu sibuk"
"Iya, jangan ke 123 mas, lama. Langsung telpon ke kantornya saja"
"Oooo, gitu ya"
Akhirnya dia (atau mereka, para petugas PLN yang mbetulkan listrik rumahku) selesai dan pulang.
)
Sekian cerita untuk hari ini
My sky is high, blue, bright and silent.
Nugroho's (almost like junk) blog
By: Nugroho Adi Pramono