Nugroho's blog.

Thursday, October 2, 2014

Get iWork ‘09 to Work on New Macbook


I got MacBook Air with new iWork Suite as three standalone apps.  

Of course it’s always be three separate app, but I used to think that three as one package, :) 

It turned out that the new iWork Suite is fast, really fast, maybe because it use 64-bit architecture, or maybe I used the new MBA mid 2014. 

But  I missed the capability of my old iWork on MacBook Pro mid 09. It’s the ability to password-protect keynote-imported-pdf from copy content. 

My old MBP mid 09 has old and new iWork run side by side because I purchased the iWork DVD retail. And I don’t have idea where the hell that DVD now.

so I got silly (yet logical) idea, copy iWork folder from Application folder on MBP and paste it on MBA.

done

open Application-iWork ’09-Keynote -> error message. 

Apparently this method is not working. 

(delete that folder)

So I got another silly idea

Download trial version of iWork ’09 which is available everywhere online.

Install it.

done

open keynote, it need serial number, :( 

Another silly idea, download iWork ’09 update from support.apple.com, the iWork 9.3.

install the update, hopefully it delete the serial number question mechanism.

no, no luck, it still ask for serial number, :(

super silly idea (but original :) )

install the trial version, then copy iWork ’09 folder from my old MBP to replace iWork ’09 folder on MBA

didn’t work either. 

Googling, um no, DuckDuckGo-ing, :)

and found out that we could transfer our iWork to new mac, but we have copy not just iWork folder on Application directory.

The complete list of files that have to be transferred is:

/Users//Library/Application Support/iWork '09 
/Library/Application Support/iWork '09 
/Applications/iWork '09 
/Library/Preferences/com.apple.iWork09.Installer.plist 
/Library/Preferences/com.apple.iWork09.plist


do that, and tadaa… my old iWork is working, :)


and the worst of all, after I do all that and my Old iWork ’09 run with no problem, my iWork retail DVD is found, :)

Thursday, September 25, 2014

Asus Eee PC won't Enter BIOS

Got this Eee PC without OS. 

Planned to install it myself. 

This netbook don’t have cd drive. 

so the choice is via pxeboot or flash/thumb drive. 

(have set PXE boot several month ago for CentOS, and have no desire to do it again or my head will split :) ) 

so via flash drive then 

we could use any thumb drive and any iso, given it have enough space

we could make this pen drive bootable with any tool (windowsbased, linux via dd, os x based, unix based) just google for it

Okay

what now

First, we must set BIOS of this netbook to boot via USB drive

to enter BIOS we must press F2 after powered this device on



or maybe F1
ESC
DEL
F12

err, it seem I couldn’t get bios interface. Googling around and found out that I have to repeat the press on F2 fast

and, hooray…

succeed, installed OS on it

but, wait

my OS is 32bit

I have 4GB RAM on this eee PC and 32bit OS generally could only handle 3.6GB RAM, oh my…

download 64bit iso
make it bootable on flashdrive

reinstall the OS, but…. it won’t enter BIOS, again
no mater how fast I press F2 key it’ll always go to OS boot 

same thing happenend to del, esc, F1, F12 keys

:(

(wish for luck)

grab external usb keyboard

plug it on

press power, press F2 and, tadaa…, oh my God, that BIOS interface…

(reinstalling)
now my ASUS Eee PC have 64bit OS on it

:)



 



My device is Asus eeepc x200ca-kx190d 1007/4g/500g/dos/blu

Saturday, September 13, 2014

Kalimat Lengkap

Kadang kita berlebihan dalam mengamini sebuah doa. Bahkan ada yang bilang amin tiap detik. Tanpa benar-benar mengerti apa yang di-amin-i. 

Tentu saja kita berbaik sangka pada yang memimpin doa secara fasih dengan bahasa non-Indonesia. Namun bagaimana misal arti sebuah doa itu seperti ini, dan kita mengamini secara membabibuta, :)


Ya Tuhanku, (amin) 
Aku berdosa padamu (Amin)
Ku khianati janjiku tuk tak tinggalkan ibadahku padamu (Amin...)
Ku tak layak di surgamu (AMIN...!!!)
Ku pantas di nerakamu (AMIN..., YA ALLAH...!!!)
Ampunilah aku (UHUK…, UHUK,…,) [terbatuk karena kebanyakan teriak terlalu keras]

Orientasi

Kadang malah berakibat menjadi

disorientasi,
pingsan,
memar,
babak belur,
bahkan mati.



MOS, MOK, OPSPEK, OSPEK, PKPT apapun bentuknya.

Tujuan awalnya adalah orientasi, pengenalan tempat menimba ilmu, menumbuhkan loyalitas.

Tentu saja ada yang 'tidak sengaja' menjadi tempat untuk pengenalan seberapa menyeramkan tempat baru itu, seberapa jahat senior, dan prospek untuk balas dendam dengan cara yang lebih kreatif dan kejam kepada junior tahun depan.

Tentu saja langkah paling aman bagi institusi jika "ketahuan" ada juniornya yang mati adalah dengan jawaban "kami tidak tahu, kami tidak mengijinkan kekerasan, yang terjadi di luar tanggung jawab kami"

...

Sepertinya harus ada aturan, jika ada kekerasan di sebuah institusi apapun bentuknya, maka para pejabat di institusi tersebut harus bertanggung jawab, turun jabatan DAN dihukum, terlepas dia tahu atau tidak, mengijinkan atau tidak. Dengan ancaman semacam itu maka para pimpinan institusi akan secara aktif mengontrol kegiatan-kegiatan di lingkupnya dan kemungkinan besar akan jadi 'tahu' dan 'melihat'; dan akan segera tegas melarang kegiatan yang akan membuat dirinya turun jabatan dan dihukum.

Lebih keren lagi jika institusi tersebut ditutup, atau yang agak lunak, tidak boleh membuka pendaftaran barang setahun atau dua tahun. Selama ini terbukti peringatan tak akan memberi efek jera.

Mungkin aturan ini sudah ada

saya tidak tahu

mungkin tak diterapkan

tak ada yang berani

Terkungkung

Pagi datang terlalu dini 
dan malam tiba tanpa tergesa. 

Kadang yang kuinginkan hanya menunggu 
bayangan tempat ku sembunyi meninggalkanku.
Kutahu 
lebih mudah tuk lari  
daripada menatap matamu. 

Tapi ku kan tinggikan naungan ke angkasa. 

Dan disini 
dibawah bintang-bintang malam ini 
Aku berbaring. 

Dia akan perlahan bersinar
saat setelah malam terpanjang
kubangun dari terkapar 

Mimpi-mimpi berguncang
menggemakan lonceng
membuka paksa mata lelahku

dengan hujaman cahaya
semua memori mengalir bergolak 
menusuk masuk 
ke dalam kepala

Di lilin hati
Di cermin jiwa
dia berdansa

Dia berdansa
di ranjang 
melintasi malam
remang gulita
Dan terhuyung ke jendela
tuk menghempaskan tabir 
ke dinding dia bergulir

Dan terdengarlah suara merdu
Dari menara gading nan syahdu
‘“Biarkan cahaya melingkupimu" 

sudah lama
tuk merasa
namun akhirnya
dia hanya melihat

hanya melihat

hitam
putih
 
putih
hitam

hitam 
putih

Surga seharusnya lebih dari ini
Saat malaikat mengecup tuk bangunkanmu dari mimpi

Hati suci tak kan tersakiti
tapi bukan hatiku
hatiku tak kan sama lagi

Dia berdiri di jendela
bayangnya perlahan sirna

Dan terdengarlah suara merdu
Dari menara gading nan syahdu
‘“Biarkan cahaya melingkupimu” 

Kupernah tersesat
namun telah kembali

saat terdengar serpihan tajam kaca 
bergerincing di sekitarku

ku pernah hempaskan 
semangat ke jurang menganga

namun kali ini
kan kugenggam erat
kuangkat tinggi

dia bisikkan kata-kata
tuk jernihkan jiwa
sekali ku melihat
sekarang ku buta

Kutahu 
lebih mudah tuk lari  
daripada menatap matamu. 

tapi
telah kuberi semua
yang kupunya

kini tersisa
candu yang harus juga binasa

Malam ini
masih disini
terkapar tak berdaya
diselimuti cahaya


(Surrounded by Dream Theater on Images and Words)

Thursday, September 11, 2014

The Magic "Anagram" Move on Keynote

Installing Keynote 6.2.2.

It's fast.

Upgrade my old Keynote files, no problem, almost all animations and transitions is okay. Anagram, my favourite transition, works well on new Keynote.

Until I creates new presentation directly from it.

Well, duh, ... (description about getting used to new interface with tripped out here and there)

and what...? Where's my lovely anagram?



(feels depressed)

Fiddling some days

and hooray..., the anagram's there, it just didn't appear as single transition, it merged to magic move

the bonuses is, we still able to move other object, even resize it, just as old magic move do

Now, my favourite transition is Magic Move, :)

here the vid

 

Monday, September 8, 2014

Lama tak jumpa

Duk, 

Gubrak, 

Gleduk, 

“Hey Ar…” 

Yang pertama adalah suara tangan yang menepuk punggungku 

Yang kedua adalah suara kakiku kehilangan kesetimbangan (versi kartun, hiperbola), 

Yang ketiga adalah suara kepalaku kejeduk paving

“ups, sori Ar, ternyata bener kamu"

pusing, 

kulihat siapa yang tega-teganya menghabisi aku siang-siang di jam makan siang, di perjalanan terseok-seokku ke warung Mc D(ayat). Dia bersandar di Xenia silver (eh, ada xenia warna selain silver gak?), rupanya dia sembunyi di baliknya sebelum nggebuk aku, err… menyapa aku untuk membuat surprise, dia kawan lama.

“eh, oh…, halo mas” kepalaku cenut-cenut

“hohoho, lama tak jumpa, gimana kabar nih” sambil menepuk-nepuk pundakku, memang bikin pangling, dia dulu super kurus

“aduh”, kuraba ada benjol di kening kiriku

“kenapa Ar?” dia bilang gitu sambil berkacak pinggang, memamerkan perut gendutnya,  blackberry di genggaman kiri, satunya pegang Android entah apa 

“ah, gakpapa kok”

“wah, kukira kamu pusing habis kejeduk tadi” katanya santai

:(

Wednesday, August 27, 2014

Tantrum

 Disalah satu kegiatan guru PAUD. 

Setelah ujian. 

"Mas, Tantrum itu apa?" kata seorang ibu yang masih pegang clipper tuk tatakan lembar jawaban komputer 

Ibu ber-sweater di sebelahnya nyeletuk "Weleh, yo jelas masnya gak ngerti, lha wong dari fisika kok ditanya gitu." 

"Ehehe, tahu mas?" kata ibu yang membawa clipper itu

"Tantrum bahasa inggris to bu? Kalo itu artinya tiba-tiba ngamuk"

...

"Masak sih?"

Ibu ber-sweater mengambil alih "Hm, maksudnya masnya ini mungkin anak yang sering muter-muter kelas"


"err, anu, bukan itu..., maksud saya..."


"Oh, gitu ya, berarti tadi njawabku bener, gangguan motorik kasar dan halus, kan anak tantrum itu yang lari-lari terus di kelas." kata ibu itu sambil memasukkan clipper ke tas hitam mengkilat tanpa resleting (ehm, replika hermes kah, atau asli?)


"Iya, aku juga njawab yang itu" kata ibu bersweater

"Bu, anu tantrum itu...."

"Wah syukurlah tadi njawabnya itu" sambil ngeloyor, clippernya menyembul dari tas hitam mengkilap itu, terlalu besar.

(Ada yang nggremeng di kejauhan, "waduh, tadi aku njawab emosi dan sosial")


Ibu bersweater masih semangat  cerita, entah ke siapa karena sudah gak ada yang lain di dekatnya 

"Lha iya, gimana sih, banyak yang soalnya salah, kriya tuh apa hayo artinya, bahasa apaan tuh, harusnya kan karya" 

....,

Duh, lha kalo baca soalnya saja salah, gimana njawabnya nih. 

Jawaban konfirmasiku dianggap salah karena aku berlatarbelakang fisika :)



(tan·trum

ˈtantrəm/

noun
an uncontrolled outburst of anger and frustration, typically in a young child.

"he has temper tantrums if he can't get his own way"

synonyms: fit of temper, fit of rage, fit, outburst, pet, paroxysm, frenzy, bad mood, mood, huff, scene; 

informal hissy fit
"how can you tolerate his tantrums?"
)

TL-WN823N on My Debian Sid

 This mini wireless usb adapter is work out of the box in my debian computer, yeah...





Monday, August 25, 2014

What happened to Nico Rosberg?

What'd he tried to prove?

Maybe I'm wrong (and it's often :) ), but I think it payback of Hamilton's act several race ago when he refuse to gave Rosberg a room to pass him, and team do nothing about that.

But now, the boss is furious, :(

Just remember Vettel and Webber relation on previous session back, :)

Wednesday, August 13, 2014

Amdahl

 If the automobile had followed the same development as the computer, a Rolls Royce would today cost $100, get a million miles per gallon, and explode once a year killing everyone inside. — Robert Cringely, InfoWorld 

Sunday, August 10, 2014

Pagi tanpa Sabit Tua

Angin berhenti

Lapangan

Kuburan

Ajaib?

Ngantang

Dikelilingi gunung

Mungkin lembah

Gema takbir bak musik dugem, 

semua ngobrol tak ada yang peduli. 

Yang penting niatnya? 

:)

Niat

Yang penting niatnya 

Menyumbang tuk main game online?  Memberi receh lima ratus atau seribu  ke anak-anak peminta di perempatan lampu merah? Saya pernah ke warnet dekat situ dan saya hafal wajah-wajah mereka yang diperempatan. Wajah-wajah yang sama yang serius nge-game di bilik-bilik warnet. Kalo mereka ditanya kenapa gak sekolah jawabnya jelas:"tak ada biaya". Coba tanya: "kalo punya uang banyak mau ngapain?", apakah sekolah merupakan jawaban mereka? Sepertinya malah kalo dikejar, mereka malah balik tanya:"buat apa sekolah?" Tuk cari kerja. "Saya gak sekolahpun sudah dapat uang", well,  skak...

Menyumbang tuk bangun rumah kampung pengemis.

Berita lama, dan memang hanya jadi sekedar berita. Tentang sebuah kampung dengan rumah-rumah mewah. Dan mereka membiayai itu dari mengemis.

(Pernah lihat film yang berkisah tentang hacker yang mengambil sedolar dari sepuluh juta akun?)

Prinsipnya sama. Jika di sebuah perempatan ada satu dari lima pengendara yang memberi lima ratus rupiah (sekarang jarang ada yang memberi seratus), maka jika jalan ramai maka penghasilan "fulltime" hari itu bisa dapat hampir setengah juta, walaupun di akhir hari dipotong tuk arisan dua ratus ribu. Tak perlu susah juga, sekrang mengemis bisa sambil bersepatu, pake topi/kerudung, bisa bawa tas pinggang kulit keren tuk tempat uang. Dan bisa beli jus/es yang ditaruh di semak trotoar tuk diminum jika haus.

Emang kenapa sih?

Yang penting kan niatnya bagus. Perkara nanti digunakan tuk apa ya bukan urusan saya, yang penting niatnya bagus. 

Dari kenalan socmed yang mungkin copas dari teman yang juga mungkin copas dari teman yang lain yang juga mungkin... (Kejadian di tempat makan)

Dia sedang makan

Dihampiri pengemis dengan modus:"kasihan pak, lapar, sehari belum makan" 

"Baik, yuk sini makan sama saya, mau pesan apa nanti saya yang bayar"

"Minta uang saja Pak"

Masih kurang bagus apa niat tuk ajak makan? Sudah sangat sesuai dengan kondisi pengemis yang katanya lapar.

Mungkin modusnya harus diganti. Jangan mengaku lapar kalo mengemis di tempat makan, kecuali memang lapar dan mau kalo diberi makanan, :) 

Sunday, July 27, 2014

Moderate? Optimum? I Wonder...


Lama tak lihat, hari ini saya kembali menyaksikan Oma Irama di TV, bukan sebagai Jaka Swara atau Satria Bergitar (itu kategori "lama") tapi tampil secara live bersama Soneta Group. 

Memangnya ada yang aneh? Gak sih, berdasarkan standart lama. Tapi aneh jika dilihat dari acara "live" yang bertebaran di berbagai stasiun TV. 

Jika dilihat, saat Oma tampil, panggung bersih dari gangguan. 

Memang beda ya? 

Tentu saja, lihat saja acara-acara panggung live sekarang, jika ada artist tampil, pembawa acara yang jumlahnya sampai empat (atau bahkan tujuh) tetap di atas panggung. Mereka sok ikut joget sebagai penari latar atau berperan sebagai video klip lagu yang sedang dinyanyikan. Walaupun tentu saja ngawur, belum tentu cocok dengan musiknya.

Parahnya, justru kadang itu yang jadi perhatian penonton sekarang, lihat saja rating-rating acara itu. Daya tarik justru ada pada pembawa acara, artist hanya tampil sebagai objek lucu-lucuan; tak ada yang benar-benar menikmati penampilan murni dari artist

Terlepas dari kualitas artist, lagu yang itu-itu saja atau penampilan lipsync di panggung, cara pandang dan perlakuan terhadap artis sekarang telah berubah.

Dulu, artis seperti raja. Kita benar-benar menikmati lagu dan penampilan di atas panggung, meski hanya artist solo, sendirian nyanyi di atas panggung.

Artis sinetron atau film juga mendapat respek yang sangat tinggi.

Tentu saja kalo kita melihat film-film tau video klip lama kadang sambil senyum-senyum karena kekakuannya, walaupun kadang konsepnya bagus. Hal ini mungkin karena produser atau sutradara tidak cukup berani tuk memaksa artis melakukan sesuai maksudnya. Atau mungkin bagi sutradara jaman dulu itu sudah cukup bagus, atau memang gak ada artis lain, :)

Sekarang, produserlah rajanya. Entah karena model film atau sinetron kejar tayang yang tampil harian atau faktor lain, sekarang artis sinetron tak ubahnya seperti "jika kamu gak menurut, masih ada yang lain yang mau". Dari segi bisnis, iyu sangat wajar, dari segi bisnis...

Penyanyi, yeah, lihat saja tampilan mereka di panggung. Sebagian besar lipsync dan penonton tahu itu, tak menarik. Dan tugas pembaa acara adalah membuat acara "menarik", sehingga muncullah ide sebagai penari latar, live video clip model, dan pada kasus ekstrim yang membuat saya sering cepat-cepat ganti channel adalah mereka nerinisiatif untuk menambah suara dua, pada suara lipsync si artis yang bahkan artis aslinya tidak berani melakukan...


Yeah, selalu dua sisi ekstrim. Kenapa film di luar negeri atau acara semacam american idol sangat menarik? Dan setelah diadopsi ke indonesia jadi hambar? 

Karena di sana bukan artis atau produser rajanya, tapi kualitas, mereka mengesampingkan "kamu siapa" dan "aku ini...". Lihat saja casting mereka.

Bisakah kita seperti itu? Tentu saja. (Yakin)

Kapan? 

Err, anu..,

( :) )


Thursday, July 24, 2014

Karl May

Lama tak menyapa mereka, sore ini mereka menyapaku saat memindahkan beberapa barang dari ruang tamu ke loteng dalam rangka menjebol tembok depan. 

Halo Kara ben Nemsi, hadschi  Halef Omar ibn hadschi Abul Abbas ibn hadschi Dawud al Gossarah, Winnetou, Old Shatterhand, Sam Hawkens, Bloody Fox, Hobble Frank ( Heliogabalus Morpheus Edeward Franke ),

Saya telah berbicara, kalau saya tidak salah, Howgh!


Sardines

 Ever cook this 
 
 combined like this? 


don't do it, :)

Tuesday, July 22, 2014

Fuel Injection Flooded Engine

Yes, it's possible, it's rare though, so you should be grateful if get it (like me), :)  

When the engine is cold 
  • Depress the accelerator fully and hold it. 
  • While holding accelerator fully depressed, turn the ignition switch to the START(III) position and hold it (a maximum of 10 seconds; cranking) to discharge the excess fuel. If the engine starts, the engine speed will increase suddenly; release the key and the accelerator immediately. In this case, the following steps are not necessary. 
  • Release the accelerator after cranking the engine. 
  • Without depressing the accelerator, crank the engine until it starts (a maximum of 10 seconds). 

When the engine is warm — depress the accelerator about halfway to start it.

ups..., and do not keep the starter engaged for more than 10 seconds. If the engine stalls or fails to start, wait 5 to 10 seconds before reengaging the starter; otherwise, you may damage it.

(from manual book of My Mazda 323F Astina)

Menunda yang tak Tertunda



"Walah kok tinggal tiga strip Nu” 

“emang kenapa, tu masih sekitar lima belas liter kan” 

“belok di pom Sengkaling depan atau di Pom tanjakan Batu, ada mbak petugas cantik yang enak diajak ngobrol” 

“ah nanti saja Ar, toh si Astina ini masih bisa jalan seratus lima puluh kiloan, dari Malang sini tuh bisa nyampe ke Kediri lewat jalur mbulet Batu situ” 

“kamu ini, memang apa salahnya isi bensin sekarang?” 

“apa salahnya isi bensin nanti?” 

“hehhh….” 

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

“yuk kita balik ke Malang Nu, keburu macet nanti kalo malam di jalur situ”

“bentar, belok ke pom dulu”

antri lama

“tadi kalo kita ngisi pas berangkat di Malang pas sepi kayaknya lebih enak”

“…”

lima mobil

empat 

tiga 

dua 

satu

isi seratus lima puluh ribu, indikator di dashboard kembali ke hampir separo

“emang kamu biasa ngisi nge-press gitu ya Nu?”

“kenapa Ar?”

“misal tadi ngisi segitu di Malang pas berangkat, toh juga gak luber kan”

“iya sih”

“gak ngantri juga”

“…”

“pompa bensin juga aman"

“eh? pompa bensin”

“pompa bensin astinamu itu, bukan pompa pom bensin ini”

“emang kenapa kalo bensin sedikit Ar? kan massa jadi kecil, akselerasi jadi lebih cepat”

“dan pompa bensinmu lebih cepat ko-it karena panas, gak terendam bensin. Terakhir umurnya cuma dua atau tiga bulan gitu kan? biasakan isi penuh, anggap saja investasi. Toh misal hari ini bensin penuh dari Malang. Ke kediri paling juga habisnya lima belas liter, kurang lebih sama jika tangki hampir kosong, ada beda juga sedikit, dan pompa bensin tetap dingin 

jangan menunda sesuatu yang pasti, kalo mau jalan seratus limapuluan kilo, ya pasti perlu bensin lima belas liter, entah beli sekarang atau menunggu tanki kosong dengan resiko merusak macem-macem"

Sunday, July 20, 2014

Greek Egyptian United, :)

Have you read The Staff of Serapis? 

It's Rick Riordan's another mini story beside Son of Sobek. 

This book's in Annabeth point of view telling her counter with Greek-Egypt hybrid god (not capital G mind you) Serapis. Also, here we heard about second encounter of greek demigod Annabeth with egyptian magician Sadie Kane. 

This story take place in Rockaway several week after Son of Sobek (in which Percy Jackson, Annabeth boyfriend, met Carter Kane, brother of Sadie). 

Maybe it signs that Rick intends to create new book/s that unite Greek/Roman demigod and Egyptian blood of pharaoh magician  to save the world, hopefully. 

For you waiting new demigod book next october, The Blood of Olympus, maybe this mini story'll satisfy your hunger :)

Saturday, July 19, 2014

Sambal

From this tomatoes, chilli, roasted terasi, onion, garlic
 

to this 

in less than five minutes. Blender is very useful :)

Thursday, July 17, 2014

I Know I have to Use Android, but...

After my iPad "coudnt charge" problems and finally grab a Lenovo A3000 for Alfa. I notice several things.

Sure it have quad core processor and 2GB RAM. (my iPad 1st gen has single core and 256 RAM, my iPhone has dual core)

Sure it behave faster than my sister in law's sluggish galaxy tab 3.

Sure, it means I have to choose android over iOS with those specs advantage

but...



My quad core 2GB RAM android fells sluggish compared to my much smaller RAM iPad, even Alfa, my 2 years son, dissappointed by its unresponsiveness.

It have to be carried carefully too, something that Alfa, used to stepping and jumping and landing on sturdy aluminium iPad, didn't like.

On a completely unrelated subject, can my Android do text editing? Sure it can.

Spreadsheet? no problem.

Presentation? ugh, what do you mean? create slide? ok

Presentation on projector? I am not so sure. I used to use my iPad or iPhone to do presentation of my keynote (created on mac or on iDevice) on my physics class using VGA adapter. I don't know how to get an adapter for android here, universal or specifically for Lenovo A3000.

Creating latex document? I use Texpad on iPhone, not sure in Android.

Recording a multi track song? I used garageband on my iPad and iPhone, searching with no desirable result on Google Play.




Wednesday, July 16, 2014

Ngopi

“Huh, bikin emosi aja, bisa batal puasa nih” 

“Kenapa Nu?” 

“Mc D tuh” 

“Ada apa dengan Mak Dayat?” 

“Masak aku minta es teh dikasih kopi panas, lak emosi to, panas-panas gini lagi”

“Walah, kamunya juga gak bener”

“Lha kenapa Ar?”

“Pasti kamu duduk di pojok biasa kita ngopi malam-malam itu ya?”

“Iya lah, tu kan tempat default kita”

“Gak malu po? siang-siang minta es teh Mak Dayat dari pojokan gitu”

“Eh?”

“Lha Mak Dayat kan gak begitu denger to, lha wong biasanya kita kalo pesen sampe teriak-teriak”

“Walah, iya, aku lupa, lagian, puasa-puasa gini badan lemes mau teriak”

:) :) :) :) :) :) :) 

“Eh, gimana Naruto-nya sudah lihat?“

“Iya, gak ngerti sama sekali”

“Ya jelas, kamu langsung lihat episode tigaratus enampuluhan gitu”

“Lha apa aku harus lihat dari episode pertama gitu?”

“Gak juga sih, kalo tertarik ya baca aja manga-nya, 

tapi itu juga sudah ke chapter enamratus delapanpuluhan, heheh"

“Waduh, mending gak usah deh”

“Bagus lho”

“Lha tapi kalo gak ngerti ceritanya tetap ae gak nyambung, lha emang kenapa bapaknya Hashirama kok segitu bencinya sama Madara gara-gara beda klan”

“Hehehe, sama kayak pilihanmu kemarin ya Nu? “

“Weit, lagi-lagi nyetir ke situ, dasar otak Naruto”

“Lah, kok segitu yakinnya, kan kamu gak ngerti cerita Naruto.

Ehm, jadi kamu ngerti semua track record pilihanmu?”

“Gak sih”

“Lha kenapa milih dia? “

‘Heheh… memang kenapa kalo pilih Prabowo atau Jokowi? Sudah ah, sudah milih kok. 

Sekarang lebih keren ngobrol tentang Palestina. Kita harus mencegah saudara-saudara seagama kita di sana dari pembantaian bangsat-bangsat Jew yang…, ups, sori Ar, maksudku saudara-saudara seagamaku. Jihad sampai mati"

“Kamu mau ke Palestina, Nu?”

“Gak lah, Ar”

“Lha tapi kok segitu semangatnya mau jihad, jihad yang gimana?”

“Membela agama lah, emang kamu gak kasihan dengan muslim palestina yang dibom Ar?”

“Tentu saja sedih melihat korban rakyat Palestina”

“Itu kan muslim”

“Nu..., mereka mungkin berbicara bahasa arab, tapi separuh dari mereka Jews kata (mantan?) dubes mereka di indonesia, bahkan kalo cari di internet lebih dari   70% mereka Jews. Kalo mereka dibom, kemungkinan yang tewas malah yahudi Palestina. 

“Ini lebih mirip seperti perang saudara, atau semacam kisruh berebut wilayah, atau saling balas dendam yang tak ada habisnya. Kamu suka baca Karl May seri Siklus Timur kan? kamu pasti familier dengan dendam darah 

“Btw, kamu mau mati di mana?”

“?”

“Katanya mau jihad sampai mati, :)”

“Err…"

“Mungkin sedikit di-edit aja semangatnya, jangan bayangkan sebagai perang agama, toh tentara muslim di israel juga ribuan. Semangat kita ubah menjadi membantu palestina lepas dari kisruh. Atau jangan-jangan kamu juga termasuk yang meyakini kalo kisruh timur tengah adalah bagian dari takdir? Yang menyebutkan kalo timur tengah damai berarti dunia akan segera kiamat? Kiamatnya siapa? Sekarang mereka sedang mengalami kiamat, kiamat karena saudara mereka sendiri“

“Anu, Ar, ada tentara muslim di israel?”

“Kenapa?"

“Eh, nggak, ntar aja deh sore nanti diskusi lagi, kita nunggu buka puasa sambil ngopi di Mc D yuk"

Monday, July 14, 2014

Tiki Taka

Yup, I see that pattern this morning and a match before.

... and no, it isn't Spain, :)

Thursday, July 10, 2014

Tuh Kan?

"Yes, jagoku menang"

"loh, kok tahu?" 

"di TPS tadi aku nunggu sampai selesai ngitung, dan menang, horee..."

"oh, menang di TPS kita saja to?"

"gak juga, sudah lihat berita di tipi? "

"aku gak lihat tipi tadi sibuk nunggu Naruto terbaru"





"dasar, apa gak pengin tahu siapa yang menang"

"lah..., resminya lak masih diumumkan nanti to"

"tapi kan sudah dapat diperkirakan lewat hitung cepat kan? di tipi sudah ada"

"wah, hebat, kenapa resminya lama sekali ya?"

"gak tau tuh"

"lha ini kenapa cepat sekali? bisa ngumpulkan data dari beberapa puluh ribu tempat"

"ya gak lah, kan statistik, jadi cuma ngambil sampel, coba deh lihat tipi"

[sambil tiduran, nyalakan tipi pake jempol tangan, berbaring di kasur depan tipi]

"loh, kamu gak nyoblos?"

"hehehe, kan sudah bilang aku tadi sibuk ngenet nunggu Naruto"

"dasar, kamu tuh... ,gak peduli dengan negara."

"kok kamu yakin? aku cuma mikir toh nanti juga gak ngefek apa-apa bagiku, mungkin sangat berpengaruh bagimu jadi kamu harus menentukan pilihan. Bagusnya, kamu gak kayak yang lain yang mati-matian bela sampai putus sama pacar atau minggat dari rumah (ups, sori kamu memang sebelum ini sudah putus ya, :) ). Anyway, karena aku lebih suka lihat Naruto tiap rabu dan jumat, ...., hei...., lha ini kok jagomu kalah? hampir lima persen lo "

"APA..., tadi menang kok"

"kamu tadi lihat tipi apa" [curiga][ganti channel sambil berbaring pake jempol kaki, remote-nya rusak]

"tunggu..., nah..., lha ini, menang dua persen. Wah, kok beda ya" [ganti channel lagi]

"lha ini juga beda"

"coba, cari lagi, ..., awas, itu volume, kecilkan lagi, pakai tangan saja, dasar jempol kaki besar, ..."

[....]

"lah ini ada tiga hasil malah, beda-beda semua"

"hehehe"

"kenapa?"

"ya begitulah statistik"

"begitu gimana? lha terus yang bener yang mana"

"yang bener ya hasil resmi nanti to"

"yee..., kalo itu juga sudah tahu, maksudku, hitungcepat-hitungcepat ini yang bener yang mana?"

"tergantung, bisa saja semua benar"

"kok bisa? jelas-jelas hasilnya beda gitu"

"itu hasil statistik, bacanya gak bisa secara langsung"

"lha terus?"

"harus ada informasi lain, paling gampang, informasi tentang berapa tingkat kesalahannya, seberapa jauh data itu bisa menyimpang

"contohnya, jika saya bilang secara statistik Jerman nanti bisa mencetak gol 2 kali ke gawang Argentina, pernyataan itu belum lengkap dan tak ada artinya

"seharusnya ada tambahan dengan tingkat kesalahan 50%, 30% atau 10%   atau dengan kesalahan 1 gol gitu semakin kecil tingkat kesalahan semakin bagus

"jika saya bilang secara statistik Jerman nanti bisa mencetak gol 2 kali ke gawang Argentina denngan tingkat kesalahan 5 gol, data seperti ini berarti bahwa Jerman bisa saja mencetak sampai 7 gol atau justru malah kebobolan sampai 3 gol

"nah, sudah tahu tingkat kesalahan masing-masing hitung cepat?" 

"gak tahu, gak lihat, hehehe..."

"lha kalo gitu mana bisa tahu kalo selisih satu persen itu bisa menang? jangan-jangan tingkat kesalahannya malah lima persen, secara aman, bisa disimpulkan bahwa itu imbang

"eh, ngomong-ngomong harapanmu kemarin terkabul gak?" [sambil nyengir]

"iya ya, kayaknya tetap panas deh, lha sama-sama sudah mendeklarasikan kemenangan jè"

"hehehe, sudah kuduga, aneh kan kalo sama-sama menang"

"iya sih, jadinya saling tuduh yang lain ngaku-ngaku menang, saling lempar curiga ke si tukang hitung"

"harusnya akan bagus kalo bisa menahan diri ya"

"iya, toh siapapun yang mengaku menang tak akan bisa berkutik terhadap hasil resmi nanti"

"kamu yakin?"

"hah? kamu kok pesimis sekali, meman apa lagi yang bisa dilakukan selain tunduk pada hasil..., oh... 

[diam tiba-tiba, paham]

"maksudmu akan protes menggugat hasil resmi ya, gak terima gitu, seperti yang sudah-sudah, menuduh ada kecurangan, demo mengerahkan massa, menuntut tuk diadakan ulang proses lagi dari awal, seperti yang sudah-sudah terjadi"

" semoga tidak"

"yeah, semoga tidak"

[hening]

"tadi sudah dapat Naruto?"

"iya"

"download?"

"iya dong"

"aku ngopi ya"

"eh, sejak kapan kamu suka Naruto"

"penasaran saja, pengin belajar, biar pola pikirnya kayak kamu. Tu gara-gara sering lihat Naruto kan?"

....

Wednesday, July 9, 2014

Brazil and Deutschland

Strange match

strange score

...and plenty of Chelsea player, :)

Monday, July 7, 2014

Mungkin (semoga tidak)

"Syukurlah, habis ini akan tenang kembali"

"Tenang gimana?"

"Ya tenang, gak ada lagi jago-jagoan, gak ada lagi musuhan di mana-mana. Sampai unfriend-unfriend-an di facebook, heheh..."

"Yeah, memang hiruk pikuk saat ini sangat kelewatan. Segi positifnya, sekarang banyak yang aktif ambil bagian ketimbang yang dulu-dulu, prosentase keikutsertaannya meroket, menakjubkan"



"Iya, ditunjang dengan berbagai fasilitas, terutama jejaring sosial, kini banyak yang muda-muda turut ambil bagian"

"Dan dengan banyak fasilitas seperti itu, potensi kecurangan, ups, bukan potensi lagi, kenyataanya, kecurangan juga meningkat berlipat-lipat, fitnah, berita-berita hoax, survei palsu. Itu masih sebatas media elektronik. Belum yang secara fisik, amplop, uang, surat, mungkin juga (hanya kemungkinan) intimidasi"

"eh..."

"kenapa?"

"iya sih, setidaknya habis ini sudah tenang lagi, sudah berakhir. Timelineku bersih lagi"

"yee, jangan girang dulu. Bagaimana jika ada yang tak terima?"

"um..."

"saya justru ngeri membayangkan dalam beberapa hari ke depan konflik horisontal akan lebih parah"

"oh..., "

"lha iya to. Sekarang, belum tahu siapa yang menang atau kalah, sudah segini panasnya, bagaimana nanti jika sudah ditentukan? Yang menang gak mungkin diam, setidaknya pasti ada gesture 'apa kubilang, menang kan?' yang kalah juga gak akan diam."

"..."

"pernah lihat berita tentang pilkada? Bagaimana dengan yang kalah, di beberapa tempat ada yang mengerahkan massa tuk protes lho, kadang malah dengan cara-cara sedikit anarkis"

"iya sih, tapi apa iya sampai segitunya?"

"lah, ini levelnya malah di atas itu lho, pendukung berskala jutaan, bayangkan..."

"hm, saya mikir dulu" 

.....

Sunday, July 6, 2014

Vegan

Minggu,

males ngampus, 

sendiri di rumah, 

ide jahil muncul. 

Masakan Vegan ... 

Kupas beberapa kentang, potong besar-besar (atau kecil), cuci, masukkan panci. 


Perlakukan tahu putih mentah dengan cara yang sama ( I don't like fried tofu). 

Cuci beberapa tomat (atau banyak tomat, kesukaanku :) ), iris tipis-tipis (atau tebal-tebal, atau kotak-kotak), masukkan panci juga, gabung dengan kentang. 

Cuci banyak cabe (atau sedikit), belah mereka, buang isinya , atau tidak usah jika suka, atau jangan dibuang tapi di tanam di halaman depan buat masak semester depan atau..., anyway, masukkan ke panci juga

(eh di kulkas ternyata banyak sasaran)

Kupas jahe, cuci, bakar, haluskan dengan cara diuleg di cobek

Kupas kunyit, cuci, haluskan juga

Ups, ada kemiri, uleg juga ah...

Juga ada merica

Ehm, lupa bumbu utama, uleg bawang merah, bawang putih dan garam di cobek, tambahkan cabe juga (yang ini diuleg, yang tadi sekedar nyemplung panci)

Hati-hati saat bekerja dengan cabe-cabean, kurang perhatian dikit tangan bisa panas (istilah jawa "wedangen"), seperti yang saya alami sekarang, post ini ditulis beberapa menit setelah nguleg cabe, :)

Masukkan hasil ulegan ke panci, dengan sendok, jika masih ada sisa di cobek dan sayang tuk dibuang, tambahkan air ke cobek, aduk dengan sendok sampai bumbu yang menempel cobek lepas, siramkan ke dalam panci, cuci cobek hingga bersih,  ups kayaknya ini juga yang bikin tangan panas. 

Masak dengan api sedang, hingga mendidih. Jangan lupa dicek rasanya, jangan-jangan kurang garam. (yang pasti sangat pedas, :) )

Siap dihabiskan, :)

(ini bukan menu)

(ini bukan petunjuk memasak)

(ini proses sungguhan)

(hanya berbagi pengalaman)






Saturday, July 5, 2014

Efisien (tidak)

"Mas, yang ini harus pake nota dulu" Kata mbak satpam cantik saat saya sedang ngantri di kasir tuk bayar evamat mini-nya Alfa tuk bikin "tower" (evamat yang di rumah biasanya tuk "garasi" karena besar).

"Ohya? Lha tadi di sana gak ada petugasnya, saya kira langsung ke kasir"

"Petugasnya merangkap di bagian elektronik mas, mari saya antar..."

(dengan senang hati :) )


Memang ternyata mbak-cantiknya ada di bagian elektronik. 

Sambil nunggu si mbak cantik nulis nota, celingak-celinguk lihat barang bagus tuk sasaran, ada kapak besar yang beberapa bulan lalu kucari-cari tapi sekarang gak ingin lagi, ada gergaji/gerinda circle yang mungkin saja berguna tuk menjebol tembok depan tuk bikin jendela ekstra, lengkap dengan berbagai macam mata pisaunya, model belian, batu asah, juga...

"Mas bayarnya di sini..."

Eh?

"Iya, bayar di sini"

Ok, baru tahu ada model seperti ini, tapi bagus juga, lebih efisien, langsung bayar, ambil barang, tak perlu ke kasir untuk...

"Nah nota ini di bawa tuk ambil barang di kasir ya mas, :) "

Apa???

(Ngantri lagi di kasir)

Serahkan nota

(Jadi kasir isinya cuma kumpulan nota?)

Dan dikasih uang kembalian...

(Eh, tadi waktu bayar di bagian mainan anak sampe lupa kalo dapat kembalian, hm...)

Baru tahu sistem seperti ini, sangat modular (kalo diibaratkan kernel linux :) ), dan kasir menjadi tempat berkumpulnya nota dan berisi uang-uang kecil untuk kembalian. 

Dari sisi manajemen, entahlah...

Dari sisi keamanan, uang tidak terpusat di kasir, kemungkinan "ketlisut" jadi besar

Dari sisi konsumen, no comment... (ups, no longer comment maksudnya, sudah terlalu banyak komentar sebelumnya :) )


Retreat to Blog

Socmed semakin panas,

Dua kubu makin aktif nge-junk (setidaknya bagi saya), 

...tanpa sadar lambat laun menjadi semakin pasif di socmed dan lebih sering menyendiri bertapa di blog, menekuni kembali trik-trik lama di LaTeX, posting hal-hal baru tentangnya, usil ngelantur tentang berbagai hal.

Paradox: karena hasil tulisan di blog muncul di timeline socmed, maka seakan-akan jadi semakin aktif posting, :)



Saya tidak yakin bahwa hiruk pikuk ini segera berlalu, bahkan sudah pikir-pikir tuk cari cara gimana misal hal ini jadi makin parah nanti, jika yang kalah jadi malah ngamuk-ngamuk, memicu konflik horizontal berkepanjangan, tentu saja socmed pun juga mungkin jadi makin amburadul timeline-nya.

Tak terpikir untuk meng-unfriend beberapa teman yang suka nulis posting negatif, bagaimanapun itu adalah informasi berharga (bisa di capture tuk bukti, :) ). 

Tak terpikir juga tuk membela atau menyerang, in Avatar world I strongly resemble Bhumi, neither positive nor negative, zero state, :)


Saturday, June 28, 2014

Konten Porno yang Lolos dari Blokir


...adalah berita, ya berita baik TV, web, atau cetak.

Bagaimana kita bisa mencegah akses ke konten vulgar jika konten-konten tersebut mudah sekali diakses.

Selain formalitas "klik jika anda 18+" yang tak berhasil mencegah anak di bawah umur mengakses konten eksplisit tentang seks, ada yang salah dengan manajemen konten.

Jika konten tentang hubungan seks yang baik diberi peringatan "18+", kenapa berita tentang pemerkosaan dan tentang pelacuran (gaya hidup, penangkapan, curhat) tak diberi label  sama sekali?

Padahal justru konten-konten tersebut terkadang sangat detil menjelaskan proses perkosaan, perselingkuhan, gaya hidup penjaja seks termasuk cara-cara membooking mereka.

(Sekarang di web sedang ramai berita tentang seorang tante yang memperkosa 6 remaja, lengkap dengan detil cara tante tersebut melakukannya.  Tak ada label "18+" di konten ini, bebas dibaca siapa saja.

Sebelumnya ada konten berisi seorang mantan istri artis "diduga tidur dengan bule", tanpa label "18+". Lanjutannya adalah ternyata bule tersebut terpergok berciuman dengan wanita lain, lengkap dengan foto ciuman bibir [walaupun disensor], juga tidak ada label "18+" di konten ini.

Tidak lama sebelum ini juga ada berita tentang publik figur wakil rakyat yang terang-terangan selingkuh dengan publik figur wakil rakyat lainnya, masing-masing sudah menikah, dengan beberapa foto ciuman yang tersebar luas. Dan anehnya, pasasangan selingkuh tersebut justru diundang ke beberapa stasiun TV untuk jadi bintang tamu TalkShow. Meski tak ada konten porno secara eksplisit. Namun pesan moralnya menurut saya sangat mengkhawatirkan: "berarti perbuatan seperti itu tidak apa-apa, malah bikin terkenal"


Mundur beberapa waktu, publik figur tertangkap pesta narkoba. Waktu kejadian dini hari dan ada artis yang juga wakil rakyat sedang "berada" di situ. Publik figur tersebut sekarang bebas, tak ada sanksi, job tetap berlimpah dan kasus sepertinya terlupakan. Tak ada yang mempermasalahkan apa yang dilakukan wanita jam tiga pagi di rumah dia. 

Agak lebih lama, seorang publik figur terekspos habis-habisan di berbagai media karena dua video rekaman pribadi adegan seks-nya dengan istri orang dan dengan pacarnya tersebar. Saya kira karirnya akan habis, tetapi ternyata justru karirnya aman-aman saja, justru sudah beberapa kali ganti pacar setelah kejadian itu.

Belum lama ini banyak konten yang mengupas detil tentang remaja abg yang dikenal sebagai cabe-cabean [sebelumnya bernama kimcil], lengkap dengan ciri dan cara mendekati serta menggunakan servis mereka, tempat-tempat mereka ditemukan dan tempat-tempat hotel yang meskipun di berita konteksnya adalah "razia" tetapi mengindikasikan bahwa tempat itu digunakan untuk membawa mereka

Juga beberapa saat sebelum acara penutupan lokalisasi, ada konten-konten tentang kehidupan penghuni lokalisasi, lengkap dengan segala detilnya.
)


Memang, sekilas konten-konten tersebut adalah berita kejahatan, berita tentang tindak asusila, berita tentang perselingkuhan. Namun di sisi lain, konten tersebut juga merupakan sumber informasi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan apapun tergantung si pengakses konten.

Menurut saya justru ini dapat saja menjadi "acuan" atau dalam hal kejahatan yang tertangkap dapat menjadi "pelajaran" untuk memperbaiki "teknik" agar lolos dari jerat hukum.

Akan lebih baik jika berita-berita kriminal di TV ditayangkan tengah malam. Akan lebih susah melakukan sortir atau blokir di web, tapi setidaknya konten-konten eksplisit vulgar seperti ini seharusnya diberi label "18+", setara dengan konten tentang kosultasi seks (lihat, betapa tidak berbahayanya konten yang disebut belakangan :) )

Friday, June 27, 2014

Tak Boleh Salahkan Setan Mulai Besok!

 ...karena setan dibelenggu saat bulan puasa, :)


Thursday, June 26, 2014

Enaknya Macet di Hujan Deras

Yeah, enaknya macet di hujan deras  adalah karena saya naik mobil, tuh, selesai makan di Mc D(ayat) sopir sudah menunggu, tau aja kalo sudah selesai makan, :)

...dan asyiknya lagi, kalo pake sopir tidak usah melatih kesabaran , tak usah membunyikan klakson berulang-ulang, tak usah berkreasi membuat umpatan-umpatan baru tuk para penyerobot, ...., yeah, tak usah melakukan itu semua, itu tugas sopir, hehehe...

Kenyamanan lain adalah bisa buka facebook atau twitter tanpa kehujanan (tentu saja), sambil duduk bersandar di kursi, sambil sesekali melihat keadaan di luar jendela beserta hiruk pikuknya, :)

Sayangnya, sopir yang ini gak bisa mengantar sampai rumah, jadi harus ganti sopir di sekitar Dieng Plaza, untung saja bawa payung tuk menunggu sopir angkot satunya, jalur MM, 

....

Macet di Hujan Deras


Sungguh tidak enak bawa motor dalam situasi seperti ini, pikirku, sambil menghabiskan makan siangku di tempat makan langganan yang sudah tersohor tak hanya se-Malang, tapi hampir seluruh Indonesia, karena yang beli kebanyakan Mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Nama warungnya adalah warung Mak Dayat, yang akhirnya populer dengan plesetan Mc D.


Hujan sangat deras, memang lagi musim sih, walaupun sekarang musim hujan justru di bulan juni. Banyak air hujan yang memilih lewat jalan raya daripada lewat selokan yang dangkal dan sempit serta penuh sampah itu.

Keadaan bertambah seru seiring dengan menumpuknya antrian kendaraan di lampu merah depan Mc D(ayat). Dengan air yang terus tercurah dari langit dan genangan di aspal yang makin tinggi  tak tertahankan, beberapa pengendara motor mulai melakukan tindakan kreatif, menyerobot lajur kanan agar nanti kalo lampu berubah hijau mereka bisa lebih dulu tancap gas. Eits, tunggu dulu, di kanan dia ternyata ada yang lebih kreatif lagi, dia sudah menjajarkan motornya di "kanan" penyerobot tadi, dan di kanan dia ada lagi, ....


Nah, asyiknya penerobos ini, dia memiliki hak mutlak atas jalan yang dia lewati. Lihat saja, ada mobil dari arah depan yang berjalan karena lampu hijau mengklakson untuk minta jalan, yang memang hak-nya, eh si pemotor penyerobot tak bergeming, tenang saja toh biasanya juga gini, gak ada yang nilang.

Kalo gini bisa macet kan?

Untung masih ada separuh lajur kanan yang kosong, meski kosongnya karena genangan air terlalu tinggi sehingga pemotor masih pikir-pukir tuk menyerobot lajur kanan dan nyilem di situ. 

Jadilah, tak punya pilihan, kendaraan di belakang mengklakson dengan tak sabar, mobil lewat genangan lajur kanan, sisa-sisa hak dia atas penggunaan lajur yang dirampas si penyerobot yang pura-pura tuli dengan hiruk pikuk klakson dan kemacetan di depan akibat ulah dia.

Si mobil berjalan di genangan, panik karena klakson dari belakang dan juga panik kalo ada penerobos dari depan yang lebih nekat tuk menguasai seluruh lajur, dia tancap gas...

...dan genangan pun terciprat ke para penyerobot lajur kanan

...dan keluarlah umpatan-umpatan dari berbagai bahasa (beberapa yang kurang kreatif mengumpat dengan gaya lama, mengabsen daftar isi kebun binatang)

...mereka mengumpat karena merasa hak mereka dirampas, berani sekali si mobil jalan sampai keluar jalur dan melewati genangan sehingga terciprat ke mereka

...

Sungguh tidak enak bawa motor dalam keaadaan seperti ini

Wednesday, June 25, 2014

Tajam atau Tumpul

Banyak yang bicara lantang bahwa kemacetan, karena tak bisa dihindari, dapat dianggap sebagai alat untuk menajamkan mental kita, mengasah kesabaran kita.

Namun ada juga yang mengatakan kemacetan justru menumpulkan kemanusiaan kita;  menerobos lampu merah, memotong jalan, menyerobot lajur kanan, mengklakson sesuka hati, belajar kata-kata umpatan baru, tanpa peduli dengan pengendar sekitar, tanpa memberi kesempatan pejalan kaki yang akan menyeberang.

Saya sendiri lebih memilih berdamai dengan kemacetan dengan cara memilih jalur lain, lebih jauh memang, tetapi bisa meninjak pedal gas dengan leluasa, tidak diserobot, dan tak ada klakson bunyi tiap sepersekian detik, damai dan tekanan darah tetap normal, :)




323f (5) amp (1) android (12) apple (7) arduino (18) art (1) assembler (21) astina (4) ATTiny (23) blackberry (4) camera (3) canon (2) cerita (2) computer (106) crazyness (11) debian (1) delphi (39) diary (286) flash (8) fortran (6) freebsd (6) google apps script (8) guitar (2) HTML5 (10) IFTTT (7) Instagram (7) internet (12) iOS (5) iPad (6) iPhone (5) java (1) javascript (1) keynote (2) LaTeX (6) lazarus (1) linux (29) lion (15) mac (28) macbook air (8) macbook pro (3) macOS (1) Math (3) mathematica (1) maverick (6) mazda (4) microcontroler (35) mountain lion (2) music (37) netbook (1) nugnux (6) os x (36) php (1) Physicist (29) Picture (3) programming (189) Python (109) S2 (13) software (7) Soliloquy (125) Ubuntu (5) unix (4) Video (8) wayang (3) yosemite (3)