Friday, June 27, 2014
Thursday, June 26, 2014
Enaknya Macet di Hujan Deras
Yeah, enaknya macet di hujan deras adalah karena saya naik mobil, tuh, selesai makan di Mc D(ayat) sopir sudah menunggu, tau aja kalo sudah selesai makan, :)
...dan asyiknya lagi, kalo pake sopir tidak usah melatih kesabaran , tak usah membunyikan klakson berulang-ulang, tak usah berkreasi membuat umpatan-umpatan baru tuk para penyerobot, ...., yeah, tak usah melakukan itu semua, itu tugas sopir, hehehe...
Kenyamanan lain adalah bisa buka facebook atau twitter tanpa kehujanan (tentu saja), sambil duduk bersandar di kursi, sambil sesekali melihat keadaan di luar jendela beserta hiruk pikuknya, :)
Sayangnya, sopir yang ini gak bisa mengantar sampai rumah, jadi harus ganti sopir di sekitar Dieng Plaza, untung saja bawa payung tuk menunggu sopir angkot satunya, jalur MM,
....
Macet di Hujan Deras
Sungguh tidak enak bawa motor dalam situasi seperti ini, pikirku, sambil menghabiskan makan siangku di tempat makan langganan yang sudah tersohor tak hanya se-Malang, tapi hampir seluruh Indonesia, karena yang beli kebanyakan Mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Nama warungnya adalah warung Mak Dayat, yang akhirnya populer dengan plesetan Mc D.
Hujan sangat deras, memang lagi musim sih, walaupun sekarang musim hujan justru di bulan juni. Banyak air hujan yang memilih lewat jalan raya daripada lewat selokan yang dangkal dan sempit serta penuh sampah itu.
Keadaan bertambah seru seiring dengan menumpuknya antrian kendaraan di lampu merah depan Mc D(ayat). Dengan air yang terus tercurah dari langit dan genangan di aspal yang makin tinggi tak tertahankan, beberapa pengendara motor mulai melakukan tindakan kreatif, menyerobot lajur kanan agar nanti kalo lampu berubah hijau mereka bisa lebih dulu tancap gas. Eits, tunggu dulu, di kanan dia ternyata ada yang lebih kreatif lagi, dia sudah menjajarkan motornya di "kanan" penyerobot tadi, dan di kanan dia ada lagi, ....
Nah, asyiknya penerobos ini, dia memiliki hak mutlak atas jalan yang dia lewati. Lihat saja, ada mobil dari arah depan yang berjalan karena lampu hijau mengklakson untuk minta jalan, yang memang hak-nya, eh si pemotor penyerobot tak bergeming, tenang saja toh biasanya juga gini, gak ada yang nilang.
Kalo gini bisa macet kan?
Untung masih ada separuh lajur kanan yang kosong, meski kosongnya karena genangan air terlalu tinggi sehingga pemotor masih pikir-pukir tuk menyerobot lajur kanan dan nyilem di situ.
Jadilah, tak punya pilihan, kendaraan di belakang mengklakson dengan tak sabar, mobil lewat genangan lajur kanan, sisa-sisa hak dia atas penggunaan lajur yang dirampas si penyerobot yang pura-pura tuli dengan hiruk pikuk klakson dan kemacetan di depan akibat ulah dia.
Si mobil berjalan di genangan, panik karena klakson dari belakang dan juga panik kalo ada penerobos dari depan yang lebih nekat tuk menguasai seluruh lajur, dia tancap gas...
...dan genangan pun terciprat ke para penyerobot lajur kanan
...dan keluarlah umpatan-umpatan dari berbagai bahasa (beberapa yang kurang kreatif mengumpat dengan gaya lama, mengabsen daftar isi kebun binatang)
...mereka mengumpat karena merasa hak mereka dirampas, berani sekali si mobil jalan sampai keluar jalur dan melewati genangan sehingga terciprat ke mereka
...
Sungguh tidak enak bawa motor dalam keaadaan seperti ini
Wednesday, June 25, 2014
Tajam atau Tumpul
Banyak yang bicara lantang bahwa kemacetan, karena tak bisa dihindari, dapat dianggap sebagai alat untuk menajamkan mental kita, mengasah kesabaran kita.
Namun ada juga yang mengatakan kemacetan justru menumpulkan kemanusiaan kita; menerobos lampu merah, memotong jalan, menyerobot lajur kanan, mengklakson sesuka hati, belajar kata-kata umpatan baru, tanpa peduli dengan pengendar sekitar, tanpa memberi kesempatan pejalan kaki yang akan menyeberang.
Saya sendiri lebih memilih berdamai dengan kemacetan dengan cara memilih jalur lain, lebih jauh memang, tetapi bisa meninjak pedal gas dengan leluasa, tidak diserobot, dan tak ada klakson bunyi tiap sepersekian detik, damai dan tekanan darah tetap normal, :)
Namun ada juga yang mengatakan kemacetan justru menumpulkan kemanusiaan kita; menerobos lampu merah, memotong jalan, menyerobot lajur kanan, mengklakson sesuka hati, belajar kata-kata umpatan baru, tanpa peduli dengan pengendar sekitar, tanpa memberi kesempatan pejalan kaki yang akan menyeberang.
Saya sendiri lebih memilih berdamai dengan kemacetan dengan cara memilih jalur lain, lebih jauh memang, tetapi bisa meninjak pedal gas dengan leluasa, tidak diserobot, dan tak ada klakson bunyi tiap sepersekian detik, damai dan tekanan darah tetap normal, :)
Tuesday, June 24, 2014
Pornografi Resmi
Tanpa sadar kita sering melihat konten porno di laman-laman web berita online.
Tanpa sadar atau mungkin sadar tetapi tidak begitu 'ngefek' karena saking seringnya.
Masalahnya, laman-laman tersebut meski telah memberi peringatan semacam 'klik hanya jika usia anda 18+', namun hal tersebut menjadi semacam formalitas saja, komputer tidak akan tahu usia pengguna.
Lebih parah lagi di bagian 'lifestyle' atau 'selebritis', gambar-gambar pemakai baju minimalis dan atau adegan-adegan ciuman diumbar bebas untuk dilihat semua kalangan (blog ini ditulis dengan membuka tab baru di browser yang sedang mengakses laman itu, :) )
Tanpa sadar atau mungkin sadar tetapi tidak begitu 'ngefek' karena saking seringnya.
Masalahnya, laman-laman tersebut meski telah memberi peringatan semacam 'klik hanya jika usia anda 18+', namun hal tersebut menjadi semacam formalitas saja, komputer tidak akan tahu usia pengguna.
Lebih parah lagi di bagian 'lifestyle' atau 'selebritis', gambar-gambar pemakai baju minimalis dan atau adegan-adegan ciuman diumbar bebas untuk dilihat semua kalangan (blog ini ditulis dengan membuka tab baru di browser yang sedang mengakses laman itu, :) )
Sunday, June 22, 2014
Supporter
Jika mendengar suporter yang bilang semacam "ayo Argentina kalahkan iran 3-1 saja" saya selalu tergelitik untuk menganalisa kalimat-kalimat semacam itu.
"Ayo..., kalahkan..." -> cukup logis
"...3-1 saja..." -> nah ini dia, apa maksudnya? Membuat tiga gol itu sungguh sangat sulit sekali, tetapi masih wajar. Yang agak mengganjal adalah kata "3-1" bisa diartikan "masukkan/buat tiga gol dan biarkan lawan memasukkan 1 gol" :)
Monday, June 16, 2014
DIY HLA Cleaning on my 323F Astina
open engine cover
Gonna to do like this one
one bolt free
two bolt free
third bolt is easy too
…, and the last bolt is…
worn out…, not hexagonal anymore,
couldn’t be turned with any type of wrench, oh dear
HLA, I'm coming... (there it is, big coin-head-shaped HLA, not small bullet-shape one )
wait, .....
Open the manual book,
Have to remove timing belt first, whatch out the mark, it must not changed on the assembly,
And then distributor have to be remove too, .....
....
...
ToDo cancelled, ..., maybe next weekend, :)
Subscribe to:
Posts (Atom)
My sky is high, blue, bright and silent.
Nugroho's (almost like junk) blog
By: Nugroho Adi Pramono
323f
(5)
amp
(1)
android
(12)
apple
(7)
arduino
(18)
art
(1)
assembler
(21)
astina
(4)
ATTiny
(23)
blackberry
(4)
camera
(3)
canon
(2)
cerita
(2)
computer
(106)
crazyness
(11)
debian
(1)
delphi
(39)
diary
(286)
flash
(8)
fortran
(6)
freebsd
(6)
google apps script
(8)
guitar
(2)
HTML5
(10)
IFTTT
(7)
Instagram
(7)
internet
(12)
iOS
(5)
iPad
(6)
iPhone
(5)
java
(1)
javascript
(1)
keynote
(2)
LaTeX
(6)
lazarus
(1)
linux
(29)
lion
(15)
mac
(28)
macbook air
(8)
macbook pro
(3)
macOS
(1)
Math
(3)
mathematica
(1)
maverick
(6)
mazda
(4)
microcontroler
(35)
mountain lion
(2)
music
(37)
netbook
(1)
nugnux
(6)
os x
(36)
php
(1)
Physicist
(29)
Picture
(3)
programming
(189)
Python
(109)
S2
(13)
software
(7)
Soliloquy
(125)
Ubuntu
(5)
unix
(4)
Video
(8)
wayang
(3)
yosemite
(3)