Saturday, February 23, 2008
Kenapa maling suka beraksi waktu malam? Karena sangat aman
6 bulan yang lalu
‘Mas, mau ambil kunci jurusan Fisika’
‘tinggalkan KTM!!’
‘wah, nggak punya pak, saya...’
‘kalo gitu nggak boleh!!’
‘... dosen Fisika’
.............
‘oh, kalo gitu tinggalkan KTP dan tanda tangan di sini’
selesai...
tapi...
sorenya
‘Pak Nug, nanti saya saja yang ngembalikan kuncinya, njenengan pulang saja dulu’
‘Nggak bisa pak, soalnya KTP saya di pos satpam’
‘Lho kok bisa?’
‘Untuk jaminan saya ngambil kunci jurusan’
‘Loh, biasanya nggak usah kok’
‘mmm, gitu ya pak’
‘Wah, njenengan kok ya mau saja’
ternyata...
=============================================
kemarin,
tengah malam lebih lima menit
dengan muka kucel
rambut awut-awutan
dan baju hijau kusut bermotif bunga-bunga
‘Pak, mau ngembalikan kunci’
‘...’
‘Sudah ya pak’
'....'
'eit, nulis dulu’’
‘...’ (huh, kenapa nggak bilang dari tadi?)
‘ooo'
‘Sudah pak’
‘...’
tanpa ditanya jurusan apa
tanpa ditanya KTM atas nama siapa
atau KTP
nah
Wednesday, January 23, 2008
Beri satu alasan masuk akal kenapa kau menyingkirkanku dengan kejam
Apa bedanya aku dengan yang lain, dengan "dia"
Aku, dalam beberapa hal, lebih baik dari yang lain, dengan "dia". Dan kau tetap memperhatikan "dia"
Aku berbunga indah warna-warni, sedangkan "dia", yang kau sayangi, bahkan tidak berbunga sama sekali, tak bisa diandalkan
Kenapa kau singkirkan aku? sementara dia kau belai dengan lembut, kau injak dengan kasih sayang.
Kenapa, jika kau memang membenciku, tidak kau injak saja aku? Takut terkena duri-duriku? yeah, aku memang berduri.
kata orang kamu harus dicabut sampai ke akar-akarnya
kenapa?
kamu merusak pemandangan
aku berbunga.
pokoknya kamu harus dicabut!!
"protes rumput duri liar berbunga kuning, putih dan ungu, diantara bonsai beringin dan rumput permadani dan bunga mangkok (tak satupun dari ketiganya berbunga)"
Sunday, January 13, 2008
AAAAAARGH!!!!!!
"Pram, adikmu masuk Rumah Sakit Jiwa"
"Mulai kapan?"
"Tanggal dua, kemarin, habis tahun baru"
Padahal tanggal satunya, aku habis pesta.
"Kok aku nggak diberi kabar?"
"Kami pikir kamu sudah tahu"
"Di bagian apa?"
"Belum tahu"
"Lho"
"Anggun belum bilang"
"Lho!!!"
"Soalnya masih minggu pertama"
"Sebentar....., kok"
"Iya.., masih Orientasi..."
"Emangnya.."
"....selama tiga bulan, nah habis itu baru ada penempatan, mungkin di bagian Poli"
"mmmm"
"soalnya Anggun kan lulusan Akademi Kebidanan, jadi kemungkinan besar ditempatkan di Poli, atau bagian Rawat Jalan"
"ooo"
"kenapa?"
"hehe..."
Begitulah, Anggun, adikku, sekarang berada di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Sumber Porong Lawang Malang.
Sampai kapan,
tidak ada yang tahu.
Monday, December 3, 2007
I hate this day
sekarang jam 10 malam
hari yang menyebalkan
dan aku masih di kampus
seseorang, tolong aku
i need u'r heart, head, n heat for my health
Saturday, December 1, 2007
Tears of Friday
Benar-benar hari yang menyedihkan,
Setelah berminggu-minggu aku bermasalah dengannya, dan coba-coba cari "alternatif" yang lain, kemarin menjadi puncaknya.
Dan pagi itu juga tidak bisa dibilang menyenangkan. (Ayu', jangan sedih)
Sore itu aku ke kampus, memutuskan untuk mencari yang baru. Ku cari-cari, di ruangku tidak ada. Masa bodoh, aku nggak mau nunggu lagi, aku harus aktif, dan terjadilah bencana itu.
"Yang baru" telah kutemukan, dan "yang lama" hancur dan lenyap padahal aku belum siap. Menyedihkan.
Malamnya aku hanya bisa bengong di rumah. Tak kugubris "meong" ("selamat datang") dari Pus, ataupun "meong" ("ayo main") nya. Ku stress berat.
Tapi life must go on, aku harus tetap jalan, kalau nggak aku bisa mati dengan pose bersila di depan laptopku.
Aku barusan ngunstal Windowsku yang sudah bermasalah berminggu-minggu. Eh, aku lupa, ternyata "yang lama", linux-ku, jadi hancur dan nggak bisa booting.
Jadi, terpaksa aku harus puas hanya dengan windows, n harus belajar lagi. Soalnya belum terbiasa. Senin, targetku, Linux sudah harus hadir di laptopku
Friday, November 23, 2007
Temen baru si Pus
Pus sendirian di rumah kalo aku ke kampus, dia perlu temen, jadi hari minggu kemarin, aku berencana ke spleendid setelah ke kampus.
Minggu kok ke kampus? Yeah, aku harus jadi instruktur pelatihan internet untuk anak fisika angkatan 2007.
Kok mau? Iya soalnya, selain bisa nampang n ketemu cewek-cewek cakep juga, .... ehm apalagi ya?... kayaknya itu aja deh alasannya, hihi
sampai jam berapa? Jadwal selesainya jam 12.30, tapi molor sampe jam satu, "mumpung gratis", kata mereka tanpa belas kasihan pada "sang instruktur yang sudah kelaparan".
habis itu? huh, kok tanya terus. Kan sudah kubilang habis dari kampus aku mau nyarikan teman si Pus, jadi aku langsung ke spleendid, tentunya makan siang dulu, hehe, aku nggak mau pingsan di spleendid trus diumpankan ke ikan Lou Han atau dijadikan alas tidur kucing Persia.
Tentu saja spleendid adalah pasar hewan dan tumbuhan, ehm, aku tahu maksudmu, ok, aku ikut, spleendid adalah pasar binatang piaraan dan bunga (puas?).
Aku jalan sepanjang lorong atas, jangan tanya kenapa nggak di bawah saja. Di bawah itu tempat orang jual ikan hias. Kalo aku beli ikan hias tuk jadi teman si Pus,tentu saja Pus sangat senang dapat tambahan protein. Nggak, yang bener emang di lorong atas sini.
Pus warnanya seperti Garfield, aku pingin nyarikan temen yang warnanya putih bersih.
nah di pojok dekat jalan ke bawah sana ada yang cocok. Aku mendekat ke kios tempat mereka dijual.
Ternyata warnanya memang putih bersih dan ada dua. Langsung aku beli dua-duanya.
"buat temen kucing saya yang warnanya loreng2 kuning Pak" kataku.
"lho dik, ya nggak cocok to. Ini saja" kata Pak penjual sambil nunjuk kucing Persia yang warnanya sewarna dengan si Pus.
"aku pingin yang warnanya putih bersih kayak yang dua ini kok Pak"
Pak penjual cuman tersenyum, barangkali menganggap aku gila, atau menganggap aku nggak kuat beli si Persia, yang memang benar, tapi aku cuek aja.
***************
Tak sabar, kupacu motorku sambil membonceng dua temen baru si Pus. Aku penasaran pingin lihat reaksi si Pus jika dia tahu dapat temen baru.
Sampai di Lazy Home, langsung kubuka pintu dan kututup lagi. Pus, seperti biasa, langsung mengucapkan "meoong" (artinya "selamat datang", hehe). Kukeluarkan mereka dari box, dan
HEI...... HEI!!!! PUS, HUSH.....
si Pus langsung ngejar mereka
dan terus mengejar
mungkin karena mereka mirip tikus, atau mungkin karena mereka telinganya panjang, atau mungkin karena si Pus nggak pernah lihat kelinci.
yeah, kucing dan kelinci memang tidak bisa akur
Sunday, November 18, 2007
Anggota Baru Lazy Home
udara cerah,
berlangit biru,
ingin aku bersenang-senang bersamamu
bernyannyi-nyanyi dan menari
di alam bebas dan lepas seperti ini
tralala lala la,
hati suka cita
trilili lili li,
hati berseri
Begitu juga aku, semangat. Menunggu paman matahari terbit, aku ke halaman depan, ucapkan selamat pagi ke teman-temanku. Satu bonsai beringin, dua pohon "lirik si dia", dua pohon bayam (mm, mungkin berlebihan kalo di bilang pohon, ok, dua semak bayam, waduh, malah gk pantas), dua pohon pepaya yang baru tumbuh tunas barunya sebab baru kutebang sebulan yang lalu sebab baru saja musim baru telah datang menggantikan kemarau, dan hujan yang baru-baru ini agak deras hampir saja merobohkan mereka (sudah,.. kebanyakan kata 'baru'), bunga mangkok (sebenarnya daunnya yang berbentuk mangkok), pohon mengkudu yang kupaksa merunduk pake rafia, dan ketela pohon yang roboh.
Paman matahari muncul saat aku mencabuti rumput pengganggu. Di halaman lazy-home ku, ada dua jenis rumput, rumput pengganggu dan rumput 'bagus', yang kubeli di spleendid. Di dalam rumah cuma satu jenis rumput, rumput jepang.
fiuh, banyak juga rumput pengganggunya, malah ada 'ri kucingan'. Jadi aku pake cara brutal, pakai sabit.
Anggun masih tidur, sama sekali gak denger, walau aku menyabit rumput dengan cara-cara paling gaduh dan enerjik yang kuketahui. Kayaknya dia keracunan cumi-cumi yang kami makan tadi malam.
kemarin malam, jam 9. Kami bangun, lho...? Iya soale sorenya KO habis kehujanan. Rencananya Anggun mau ke warnet, dafftar PNS Pusat Online. Tentu saja orang baru bangun, selalu gak fokus, dan tentu saja merasa lapar, dan tentu saja orang kalo lapar daya penciumannya menjadi sangat kuat. Jadi, sewaktu aku maunya mbelokkan sepedaku ke warnet, eh ternyata tanganku menolak dan memaksa terus sedikit dan masuk sebuah warung, eh, ternyata kafe seafood. Yeah, dalam keadaan nglindur, atau setengah sadar, atau mbangkong, atau istilah2 semacam itu. Kami pesan squidword bakar asam manis dua porsi, yang dipandang aneh sama penjualnya. Dan orang ngantuk gk sempat mikir kenapa kok dipandang kayak gitu.
Ternyata, satu porsi cumi didesain untuk dua orang, wak...
Jadi begitulah, kami gak jadi ke warnet karena, seperti orang kelaparan, orang kekenyangan juga maunya tidur. Maka, setelah bangun, dan makan, kami tidur lagi.
Sampai pagi ini.
Nah, saat aku mikir apa sebaiknya Anggun di bangunkan dengan segenggam rumput di hidungnya, ada yang datang menghampiriku. Aku pura-pura cuek, eh dia malah mendekat.
Dia diam di depanku sambil nunggu, sama sekali tidak bicara dan tidak terganggu sama kegiatanku yang kubuat-buat agar tampak sangat sibuk dan sangat rumit. Dia tetap diam.
Akhirnya aku kalah, dia tetap diam.
Kuamati, ternyata manis, dan langsing kalo tidak malah terlalu kurus.
Aku menuju pintu rumah, dia ikut, dalam diam. Aku masuk, dia tampak ragu, akhirnya ikut masuk. Wah, kok jadi gini. Aku gak punya makanan, belum masak, tapi punya snack. Maka kuberi dia Lays keripik kentang, masih ada satu bungkus yang belum dibuka.
HAH, masak minta disuap?? Tapi dia kayaknya suka sama aku. Anggun, yang baru bangun, juga suka dia. Waktu kuusulkan agar dia jadi "Anggota Keluarga Lazy Home", dia setuju.
Maka, kuminta Anggun jaga dia, sementara aku beli makanan untuk dia. Soalnya, waktu Anggun buat mi instan, dia gak tertarik sama sekali.
Dia suka makanan yang kubelikan. Hanya satu masalah, dia nggak mau menyebut nama.
Karena dia manis, maka kupanggil dia Manis. Tapi dia cuek dan tetap makan. Maka kupanggil dengan panggilan standar, Pus. Sambil makan pindang dia menyahut "Meong..." (artinya iya).
Akhirnya, Lazy Home bertambah satu anggota. Aku, Anggun dan si Pus.
My sky is high, blue, bright and silent.
Nugroho's (almost like junk) blog
By: Nugroho Adi Pramono