Friday, March 10, 2017
Sunday, February 26, 2017
Kopi.
Diet kopiku berhasil, ndak pernah lagi ngopi di kampus. Bukan karena niat, tetapi karena banyak minum air putih, jadi ndak ada rasa ingin ngopi.
Ndak enaknya, kalo ngopi di rumah sore hari, jadinya pusing. Hadeuh.
Jadi, mulai meluruskan kembali niat, untuk menjadi pecandu kopi kelas berat lagi, :D
Skenario.
Berbentuk surat tugas sebuah kegiatan workshop peningkatan mutu, dengan waktu yang mendadak.
Dengan penekanan setelah workshop akan mendapat uang saku sekian juta.
Harus segera menelepon ke nomor tertentu, untuk konfirmasi kesediaan.
... dan harus membayar sejumlah uang untuk blablabla.
Sms palsu? Kemungkinan besar iya.
Selama nomor itu tak terdaftar di kontak, aman untuk mengabaikan.
Konfirmasi? Tentu saja harus. Perlu diperhitungkan bahwa kemungkinan besar bos kita juga sedang ditipu, bahwa memang ada acara tersebut.
Dilaporkan? Ke kantor? Biasanya sms tersebut di hari jumat sore, dengan kegiatan di hari sabtu minggu, kantor tutup. Memang disetting sedemikian rupa. Sehingga jika kita ingin konfirmasi, kita harus menghubungi melalui telepon.
Jika memang penipu sudah ahli, maka ada kemungkinan besar juga bahwa ada orang dalam yang dilibatkan yang bertugas untuk mengkonfirmasi bahwa kegiatan itu benar adanya. Juga membisiki kolega yang tidak tahu apa-apa, membisiki bahwa ada kegiatan blablabla besok hari sabtu-minggu. Dia 'sedang mempersiapkan' kegiatan itu beserta 'panitia'.
Orang dalam yang terlibat juga memiliki tugas lain, sebagai pilihan 'fail safe', memperingatkan penipu agar segera menyelamatkan diri karena banyak yang curiga.
Atau, ..., halah,... pokoknya abaikan saja...
Scenario.
Have you ever received an SMS with an invitation that is sudden? From the number that claims to be the new number of the boss, a special number for the activity.A letter of assignment from a quality improvement workshop with a sudden time.
With emphasis after the workshop you will get millions of pocket money.
Interesting.
Must call a certain number immediately, to confirm your willingness.
... and have to pay some money for Blablabla.
Fake sms? Most likely yes.
As long as the number is not registered in the contact, it is safe to ignore.
Confirmation? Of course you have to. It should be taken into account that it is likely that our boss is also being deceived, that there is indeed an event.
Reported? To the office? Usually the sms is on Friday afternoon, with activities on Saturdays Sunday, the office closes. It is planned in such a way. So if we want confirmation, we must contact by telephone.
If indeed the fraudster is an expert, then there is a high chance that there is an insider involved who is tasked with confirming that the activity is true. Also prompting colleagues who don't know anything, whispering that there is a blababla activity tomorrow on Saturday to Sunday. He was 'preparing' the activity along with the 'committee'.
Insiders involved also have other duties, as a 'fail safe' option, warning fraudsters to save themselves immediately if many begin to suspect.
Or, ... just ignore it ...
Saturday, February 25, 2017
Tuesday, February 21, 2017
Integral
Gendhis: Kin, bantuin dong
Kinanthi: Apa nDhis?
G: Hitunganku ini kok tidak cocok ya? Kayaknya excelnya rusak.
K: Rusak gimana?
G: Tidak ada outputnya, jadi pagar semua
K: Oh, mungkin antena-nya rusak.
G: Busyet Kin, serius nih.
K: Hehehe, memang kamu ngitung apa nDhis?
G: Integral
K: Wowo, kamu bisa ngitung integral pake excel?
G: Kamu nggak bisa to Kin? Kan kamu mahir pemrograman.
K: Bisa, tapi males kalo pake excel, ribet. Kamu yang keren, padahal kamu kan nggak kuliah metode numerik kan, wow.
G: Gak ribet kok, metode numurik itu apa? Memang harus pake gitu ya?
K: Eh, lah, lha memangnya kamu gimana ngitung integral pake excel?
G: Gampang kok, kan tinggal dimasukkan saja?
K: Eh,...
G: Tinggal ganti simbol integral pake huruf S, nah, tapi kenapa error ya? Padahal tadi sudah pake symbol integral yang beneran juga error. Kamu pernah nemu error kayak gini ndak Kin? Biasanya..., Kin? Kin?
K:....(membeku)
Friday, February 17, 2017
Petang Senang
Alfa cerita tentang sekolahnya sama ibuk, di kamar.
Adek menghabiskan kopi, ditemani ayah nonton film kartun.
:)
Tuesday, February 14, 2017
Kopilogi.
Rencananya ingin ke kafe ini buat lihat situasi.
Situasi kafe.
Mau perform band di situ.
Survey lokasi.
Kebetulan ada acara teman juga hari ini, dialog seni budaya di Kopilogi.
Janjian habis isya.
Kami sudah hafal dengan sifat masing-masing, jadi berangkatlah saya jam setengah delapan, setelah mencium kening orang serumah.
Setengah delapan? Kan sampe kafe jadi jam delapan, bukannya janjian jam tujuh?
Yup, sudah saya bilang kami hafal sifat masing-masing. Saya sangat pengertian sehingga mengerti jam tujuhnya dia itu gimana.
Ups, ternyata saya salah.
Di Kopilogi sudah rame, tapi dia belum datang. Tersisa satu meja kecil yang langsung ku-klaim segera setelah pesan dobel espresso dan roti bakar keju.
Tempatnya lumayan asyik.
Meja saya terletak di bawah kanopi tepi jalan bersama dengan beberapa pasang meja kursi lain uang sudah terisi. Sepertinya kalo siang menjadi tempat parkir motor.
Duduk sendirian sambil melirik meja-meja lain yang tampaknya terdiri dari pasangan-pasangan, .... . Zeus..., sekarang hari valentine, pantas saja...
Rame juga, pesanan saya masih sekian nomor lagi. Ndak masalah, di rumah sudah menghirup kopi buatan istri. Lagipula bukan itu tujuan ke sini.
Celingak-celinguk cari tempat yang mungkin digunakan untuk live band.
Ndak nemu.
Titik-titik hujan mulai turun.
Sambil nunggu, kutulis ini, :)
Kukirim pesan ke dia, kok belum muncul? Katanya jam "tujuh".
Eh, ternyata bukan, dia tadi bilang mau ke sini setelah "isya". Walah...
Hujan rintik.
Rentang waktu yang lumayan, entah kapan dia datang.
Hujan mulai deras.
Menikmati pesanan saja, sudah tiba, :)
...dan dua jam kemudian, setelah saya memutuskan pulang, dia belum datang juga, :)
My sky is high, blue, bright and silent.
Nugroho's (almost like junk) blog
By: Nugroho Adi Pramono