Yang tak terlupa, saat ada acara pembacaan surat YaaSin di rumah, ikut tradisi setempat, saat bapak meninggal.
Yeah, bapak meninggal, itu sulit dilupakan.
Tapi beberapa minggu ini ada yang mengungkit-ungkit kenangan itu lagi, kebakaran di Sumatera dan Kalimantan.
Bukan tentang bapak yang diungkit (mudah sekali mengingat kejadiaan itu), tetapi tentang asap.
Apa yang terjadi saat pembacaan surat YaaSin? Tentu saja, membaca surat YaaSin bersama-sama, diawali surat-surat pendek untuk pemanasan, Yaasin, trus doa-doa yang dipimpin secara estafet oleh dua pemuka agama.
Yang terungkit oleh kebakaran di SwarnaDwipa dan Borneo justru sebelum acara. Ketika tamu mulai datang dan menunggu yang lain. Harus menemui tamu itu jelas, dan kebanyakan mereka adalah perokok! Hm, mereka merokok sebelum mendoakan seseorang yang meninggal akibat rokok, ckckck.
Ketika acara akan mulai, tamu sudah semakin banyak, delapan puluh lebih. Ruangan sudah penuh hingga meluber ke halaman. Juga asap rokoknya.
Sehari, ..., OK
Dua hari, OOOOK...
Hari ketiga, KO..., ke bidan, kena radang tenggorokan parah, harus minum 7 jenis pil.
(dan ada dua pil yang mempunyai kandungan sama, sehingga dosisnya tanpa sengaja dobel, efeknya ketiga terbangun jam tiga pagi mau pipis, gak bisa gerak, otot kaku njarem, seperti habis berlari sprint sepuluh kilo, atau habis nabrak sedan diam dengan naik sepeda 80km/jam [sudah pernah mengalami, :) ])
That's it. Asap, cuma terpapar tiga hari, dan setiap hari hanya sekitar dua jam.
Bayangkan saudara kita di Sumatera dan Kalimantan. Mereka di Pulau Emas dan Borneo terpapar setiap saat selama berminggu-minggu. SwarnaDwipa sedang berduka.
Friday, October 2, 2015
Thursday, October 1, 2015
My El Capitan
On MacbookAir, :)
My VLC crashed
Matplotlib Python module's not working, (visual python's running without problem)
Monday, September 28, 2015
Annabeth and Magnus Chase, :)
“I have an uncle and cousin in Boston”.
(Excerpt From The Blood of Olympus).
“...a teenager wouldn’t be wrapped in a stinky old sleeping bag, stuck outside in the middle of a Boston winter”.
“Annabeth. Which meant the sandy-haired man was … Uncle Frederick?”.
“You’re lucky you live with your momma. Annabeth stacked another domino on......” {Annabeth's not live with her mother (Athena) and/or have problem with her stepmother}
"Annabeth looked at me. Her grey eyes..."
"Frederick and Annabeth still lived in Virginia..."
( Excerpt From Magnus Chase and The gods of Asgard: The Sword of Summer preview on Percy Jackson and the Greek Heroes)
"He had sandy-colored hair like Annabeth ..."
“Dr. Chase jumped up and started patting his pockets. “My keys…” His wife sighed. “Frederick, honestly. You'd lose ”
“Ah, well. You did leave quite a few half-blood weapons in your room in Virginia, the last time you… left.” Annabeth looked down, embarrassed. I noticed Dr. Chase was very careful not to say ran away.”
(Excerpt From The Titan's Curse)
Yep, apparently they're cousin, :)
Friday, September 25, 2015
Update Value using Slider in Visual Python
Here's the code.
The slider act as..., well..., slider... to change the value on TextCtrl. On slight modification, it'll able to change any variable value.
from __future__ import division, print_function
from visual import *
import wx
L = 400
H = 200
d = 20
def setrate(evt):
value = s1.GetValue()
tc.Clear()
tc.write('kecepatan = '+ str(value)) #mengeset kecepatan sesuai slider
w = window(width=2*(L+window.dwidth), height=L+window.dheight+window.menuheight+H,
menus=True, title='Widgets',
style=wx.SYSTEM_MENU | wx.CAPTION | wx.CLOSE_BOX)
#panel#
p = w.panel
tc = wx.TextCtrl(p, pos=(1.4*L,90), value='Tulisan\n',
size=(150,90), style=wx.TE_MULTILINE)
tc.SetInsertionPoint(len(tc.GetValue())+1)
tc.SetFocus()
s1 = wx.Slider(p, pos=(1.0*L,0.8*L), size=(0.9*L,20), minValue=0, maxValue=100)
s1.Bind(wx.EVT_SCROLL, setrate)
wx.StaticText(p, pos=(1.0*L,0.75*L), label='kecepatan')
#standart mantra for vpython#
while True:
rate(100)
.
Update Visual.Graph Python
The code below's from vpython example program, modified here and there, of course, :). It plots 5.0+5.0*cos(-0.2*t-p)*exp(0.015*t). Notice that p is act as phase, so the plot will 'walk'. The essential part is
without it, the graph wont refresh the old curve (the old plot wouldn't be erased)
.
.
funct1.gcurve.pos=[]
without it, the graph wont refresh the old curve (the old plot wouldn't be erased)
from __future__ import division, print_function
from visual import *
from visual.graph import *
import wx
L = 400
H = 200
w = window(width=2*(L+window.dwidth), height=L+window.dheight+window.menuheight+H,
menus=True, title='Widgets',
style=wx.SYSTEM_MENU | wx.CAPTION | wx.CLOSE_BOX)
funct1 = gcurve(color=color.cyan)
p = 0.
while True:
rate(100)
funct1.gcurve.pos=[]
for t in arange(-30, 74, 1):
funct1.plot( pos=(t, 5.0+5.0*cos(-0.2*t-p)*exp(0.015*t)) )
p = p + 0.1
if p >100:
p = 0
.
Friday, September 18, 2015
#MelawanAsap (Misal Mungkin)
DPR tidak digaji? Mungkinkah? Adakah yang mau jadi wakil rakyat jika demikian?
Buat aturan/larangan pembabatan hutan, atau pembakaran, dengan alasan apapun. Oh, sudah ada ya.
Anu, terus kalo negara membutuhkan lahan untuk pangan gimana hayo? Ehm, Jepang sagat kekurangan lahan untuk tanaman pangan, tapi tak ada kabar mereka membakar hutan. Mereka punya jalur aspal mulus ke semua puncak gunung, hingga ada "Hashiriya", istilah untuk "downhill driver". [Kita nggak mungkin downhill di aspal pegunungan di Indonesia, (misal Panggul, atau Munjungan, Trenggalek, :) )]. Namun meski jalan ke gunung dan hutan sudah mulus, tak ada truk pengangkut kayu illegal hasil pembabatan hutan di sana.
Bagaimana kebutuhan lahan tuk tanaman pangan kita? Kalau di buku-buku SD saya jaman dulu ada yang namanya intensifikasi dan ekstensifikasi.
Memang, dengan menggunakan cara-cara baru, awalnya akan sangat susah dan memakan banyak biaya (mungkin itulah kenapa banyak yang membakar hutan [atau tak sengaja hutannya terbakar]), sebuah longshot, keuntungannya baru bisa dinikmati setelah lama kemudian, bertahun-tahun.
Apa hubungannya dengan DPR yang tidak digaji? Eh, saya juga tidak tahu kenapa menulis itu, tapi mau dihapus juga sayang, bahan tulisan yang bagus, :)
Thursday, September 17, 2015
#MelawanAsap (Angan-angan)
Buat sensor asap, juga sudah banyak tersedia atau buat sendiri, hubungkan ke microcontroller.
Gunakan arduino versi kecil (nano atau mikro), lengkapi dengan modul gsm untuk berkomunikasi dengan pengontrol (yang bisa diletakkan di semacam kantor pengawas/pengendali kebakaran hutan).
Untuk daya dapat digunakan panel surya kecil (sekaligus pelindung unit dari sinar matahari dan hujan). Kelebihan daya dapat disimpan dengan baterai Li-Ion atau Li-Polymer atau semacam powerbank yang banyak terdapat di pasaran. Baterai ini berfungsi sebagai sumber daya di malam hari.
Unit harus melaporkan status secara berkala, bisa setiap hari atau setiap jam. Informasi yang dilaporkan ke pangendali melewati modul GSM dapat berupa level asap di sekitar unit, suhu (jika ada). Pelaporan ini juga berfungsi sebagai monitor unit itu sendiri. Jika unit tidak melapor maka kemungkinan unit rusak atau dirusak sehingga perlu ada petugas (mungkin dengan beberapa polisi hutan bersenjata) yang mengecek alat tersebut.
Satu unit sensor akan berharga kurang dari satu juta. Hal ini karena modul GSM lebih mahal dari arduino (mikrokontroller). Akan lebih murah jika bisa membuat komunikasi dengan hp GSM/CDMA via AT Command (mungkin bisa, saya belum pernah mencoba kemungkinan yang ini).
Tentu saja tidak hanya satu sensor yang diletakkan di area hutan atau perkebunan. Beberapa sensor diletakkan sedemikian sehigga dapat mendeteksi asap di radius misal 10 km sehingga jarak antara sensor satu dengan lainnya adalah 20 km. Masing-masing sensor dilengkapi dengan identitas unik yang berisi informasi lokasi sensor tersebut sehingga, jika sebuah unit tidak melapor, petugas akan tahu letak unit tersebut di mana.
Unit ini bukan pengganti patroli hutan, lebih seperti alat bantu petugas patroli hutan untuk menunjukkan arah ke area mana yang memerlukan perhatian lebih.
Modul kamera bisa ditambahkan untuk merekam situasi secara realtime, mounting kamera dibuat sedemikian sehingga kamera dapat berputar 360º untuk merekam kondisi sekitar unit. Hal ini berguna untuk mengetahui misal ada oknum yang merusak unit. Tentu saja penambahan sistem kamera semacam ini akan menambah biaya dan menambah beban baterai.
Akan terlalu ambisius misal ditambahkan sistem pemadam kebakaran otomatis, selain karena mahal, juga....., yeah,. .. terlalu ambisius, :D
Subscribe to:
Posts (Atom)
My sky is high, blue, bright and silent.
Nugroho's (almost like junk) blog
By: Nugroho Adi Pramono
323f
(5)
amp
(1)
android
(12)
apple
(7)
arduino
(18)
art
(1)
assembler
(21)
astina
(4)
ATTiny
(23)
blackberry
(4)
camera
(3)
canon
(2)
cerita
(2)
computer
(106)
crazyness
(11)
debian
(1)
delphi
(39)
diary
(286)
flash
(8)
fortran
(6)
freebsd
(6)
google apps script
(8)
guitar
(2)
HTML5
(10)
IFTTT
(7)
Instagram
(7)
internet
(12)
iOS
(5)
iPad
(6)
iPhone
(5)
java
(1)
javascript
(1)
keynote
(2)
LaTeX
(6)
lazarus
(1)
linux
(29)
lion
(15)
mac
(28)
macbook air
(8)
macbook pro
(3)
macOS
(1)
Math
(3)
mathematica
(1)
maverick
(6)
mazda
(4)
microcontroler
(35)
mountain lion
(2)
music
(37)
netbook
(1)
nugnux
(6)
os x
(36)
php
(1)
Physicist
(29)
Picture
(3)
programming
(189)
Python
(109)
S2
(13)
software
(7)
Soliloquy
(125)
Ubuntu
(5)
unix
(4)
Video
(8)
wayang
(3)
yosemite
(3)