Nugroho's blog.

Sunday, August 10, 2014

Niat

Yang penting niatnya 

Menyumbang tuk main game online?  Memberi receh lima ratus atau seribu  ke anak-anak peminta di perempatan lampu merah? Saya pernah ke warnet dekat situ dan saya hafal wajah-wajah mereka yang diperempatan. Wajah-wajah yang sama yang serius nge-game di bilik-bilik warnet. Kalo mereka ditanya kenapa gak sekolah jawabnya jelas:"tak ada biaya". Coba tanya: "kalo punya uang banyak mau ngapain?", apakah sekolah merupakan jawaban mereka? Sepertinya malah kalo dikejar, mereka malah balik tanya:"buat apa sekolah?" Tuk cari kerja. "Saya gak sekolahpun sudah dapat uang", well,  skak...

Menyumbang tuk bangun rumah kampung pengemis.

Berita lama, dan memang hanya jadi sekedar berita. Tentang sebuah kampung dengan rumah-rumah mewah. Dan mereka membiayai itu dari mengemis.

(Pernah lihat film yang berkisah tentang hacker yang mengambil sedolar dari sepuluh juta akun?)

Prinsipnya sama. Jika di sebuah perempatan ada satu dari lima pengendara yang memberi lima ratus rupiah (sekarang jarang ada yang memberi seratus), maka jika jalan ramai maka penghasilan "fulltime" hari itu bisa dapat hampir setengah juta, walaupun di akhir hari dipotong tuk arisan dua ratus ribu. Tak perlu susah juga, sekrang mengemis bisa sambil bersepatu, pake topi/kerudung, bisa bawa tas pinggang kulit keren tuk tempat uang. Dan bisa beli jus/es yang ditaruh di semak trotoar tuk diminum jika haus.

Emang kenapa sih?

Yang penting kan niatnya bagus. Perkara nanti digunakan tuk apa ya bukan urusan saya, yang penting niatnya bagus. 

Dari kenalan socmed yang mungkin copas dari teman yang juga mungkin copas dari teman yang lain yang juga mungkin... (Kejadian di tempat makan)

Dia sedang makan

Dihampiri pengemis dengan modus:"kasihan pak, lapar, sehari belum makan" 

"Baik, yuk sini makan sama saya, mau pesan apa nanti saya yang bayar"

"Minta uang saja Pak"

Masih kurang bagus apa niat tuk ajak makan? Sudah sangat sesuai dengan kondisi pengemis yang katanya lapar.

Mungkin modusnya harus diganti. Jangan mengaku lapar kalo mengemis di tempat makan, kecuali memang lapar dan mau kalo diberi makanan, :) 

Sunday, July 27, 2014

Moderate? Optimum? I Wonder...


Lama tak lihat, hari ini saya kembali menyaksikan Oma Irama di TV, bukan sebagai Jaka Swara atau Satria Bergitar (itu kategori "lama") tapi tampil secara live bersama Soneta Group. 

Memangnya ada yang aneh? Gak sih, berdasarkan standart lama. Tapi aneh jika dilihat dari acara "live" yang bertebaran di berbagai stasiun TV. 

Jika dilihat, saat Oma tampil, panggung bersih dari gangguan. 

Memang beda ya? 

Tentu saja, lihat saja acara-acara panggung live sekarang, jika ada artist tampil, pembawa acara yang jumlahnya sampai empat (atau bahkan tujuh) tetap di atas panggung. Mereka sok ikut joget sebagai penari latar atau berperan sebagai video klip lagu yang sedang dinyanyikan. Walaupun tentu saja ngawur, belum tentu cocok dengan musiknya.

Parahnya, justru kadang itu yang jadi perhatian penonton sekarang, lihat saja rating-rating acara itu. Daya tarik justru ada pada pembawa acara, artist hanya tampil sebagai objek lucu-lucuan; tak ada yang benar-benar menikmati penampilan murni dari artist

Terlepas dari kualitas artist, lagu yang itu-itu saja atau penampilan lipsync di panggung, cara pandang dan perlakuan terhadap artis sekarang telah berubah.

Dulu, artis seperti raja. Kita benar-benar menikmati lagu dan penampilan di atas panggung, meski hanya artist solo, sendirian nyanyi di atas panggung.

Artis sinetron atau film juga mendapat respek yang sangat tinggi.

Tentu saja kalo kita melihat film-film tau video klip lama kadang sambil senyum-senyum karena kekakuannya, walaupun kadang konsepnya bagus. Hal ini mungkin karena produser atau sutradara tidak cukup berani tuk memaksa artis melakukan sesuai maksudnya. Atau mungkin bagi sutradara jaman dulu itu sudah cukup bagus, atau memang gak ada artis lain, :)

Sekarang, produserlah rajanya. Entah karena model film atau sinetron kejar tayang yang tampil harian atau faktor lain, sekarang artis sinetron tak ubahnya seperti "jika kamu gak menurut, masih ada yang lain yang mau". Dari segi bisnis, iyu sangat wajar, dari segi bisnis...

Penyanyi, yeah, lihat saja tampilan mereka di panggung. Sebagian besar lipsync dan penonton tahu itu, tak menarik. Dan tugas pembaa acara adalah membuat acara "menarik", sehingga muncullah ide sebagai penari latar, live video clip model, dan pada kasus ekstrim yang membuat saya sering cepat-cepat ganti channel adalah mereka nerinisiatif untuk menambah suara dua, pada suara lipsync si artis yang bahkan artis aslinya tidak berani melakukan...


Yeah, selalu dua sisi ekstrim. Kenapa film di luar negeri atau acara semacam american idol sangat menarik? Dan setelah diadopsi ke indonesia jadi hambar? 

Karena di sana bukan artis atau produser rajanya, tapi kualitas, mereka mengesampingkan "kamu siapa" dan "aku ini...". Lihat saja casting mereka.

Bisakah kita seperti itu? Tentu saja. (Yakin)

Kapan? 

Err, anu..,

( :) )


Thursday, July 24, 2014

Karl May

Lama tak menyapa mereka, sore ini mereka menyapaku saat memindahkan beberapa barang dari ruang tamu ke loteng dalam rangka menjebol tembok depan. 

Halo Kara ben Nemsi, hadschi  Halef Omar ibn hadschi Abul Abbas ibn hadschi Dawud al Gossarah, Winnetou, Old Shatterhand, Sam Hawkens, Bloody Fox, Hobble Frank ( Heliogabalus Morpheus Edeward Franke ),

Saya telah berbicara, kalau saya tidak salah, Howgh!


Sardines

 Ever cook this 
 
 combined like this? 


don't do it, :)

Tuesday, July 22, 2014

Fuel Injection Flooded Engine

Yes, it's possible, it's rare though, so you should be grateful if get it (like me), :)  

When the engine is cold 
  • Depress the accelerator fully and hold it. 
  • While holding accelerator fully depressed, turn the ignition switch to the START(III) position and hold it (a maximum of 10 seconds; cranking) to discharge the excess fuel. If the engine starts, the engine speed will increase suddenly; release the key and the accelerator immediately. In this case, the following steps are not necessary. 
  • Release the accelerator after cranking the engine. 
  • Without depressing the accelerator, crank the engine until it starts (a maximum of 10 seconds). 

When the engine is warm — depress the accelerator about halfway to start it.

ups..., and do not keep the starter engaged for more than 10 seconds. If the engine stalls or fails to start, wait 5 to 10 seconds before reengaging the starter; otherwise, you may damage it.

(from manual book of My Mazda 323F Astina)

Menunda yang tak Tertunda



"Walah kok tinggal tiga strip Nu” 

“emang kenapa, tu masih sekitar lima belas liter kan” 

“belok di pom Sengkaling depan atau di Pom tanjakan Batu, ada mbak petugas cantik yang enak diajak ngobrol” 

“ah nanti saja Ar, toh si Astina ini masih bisa jalan seratus lima puluh kiloan, dari Malang sini tuh bisa nyampe ke Kediri lewat jalur mbulet Batu situ” 

“kamu ini, memang apa salahnya isi bensin sekarang?” 

“apa salahnya isi bensin nanti?” 

“hehhh….” 

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

“yuk kita balik ke Malang Nu, keburu macet nanti kalo malam di jalur situ”

“bentar, belok ke pom dulu”

antri lama

“tadi kalo kita ngisi pas berangkat di Malang pas sepi kayaknya lebih enak”

“…”

lima mobil

empat 

tiga 

dua 

satu

isi seratus lima puluh ribu, indikator di dashboard kembali ke hampir separo

“emang kamu biasa ngisi nge-press gitu ya Nu?”

“kenapa Ar?”

“misal tadi ngisi segitu di Malang pas berangkat, toh juga gak luber kan”

“iya sih”

“gak ngantri juga”

“…”

“pompa bensin juga aman"

“eh? pompa bensin”

“pompa bensin astinamu itu, bukan pompa pom bensin ini”

“emang kenapa kalo bensin sedikit Ar? kan massa jadi kecil, akselerasi jadi lebih cepat”

“dan pompa bensinmu lebih cepat ko-it karena panas, gak terendam bensin. Terakhir umurnya cuma dua atau tiga bulan gitu kan? biasakan isi penuh, anggap saja investasi. Toh misal hari ini bensin penuh dari Malang. Ke kediri paling juga habisnya lima belas liter, kurang lebih sama jika tangki hampir kosong, ada beda juga sedikit, dan pompa bensin tetap dingin 

jangan menunda sesuatu yang pasti, kalo mau jalan seratus limapuluan kilo, ya pasti perlu bensin lima belas liter, entah beli sekarang atau menunggu tanki kosong dengan resiko merusak macem-macem"

Sunday, July 20, 2014

Greek Egyptian United, :)

Have you read The Staff of Serapis? 

It's Rick Riordan's another mini story beside Son of Sobek. 

This book's in Annabeth point of view telling her counter with Greek-Egypt hybrid god (not capital G mind you) Serapis. Also, here we heard about second encounter of greek demigod Annabeth with egyptian magician Sadie Kane. 

This story take place in Rockaway several week after Son of Sobek (in which Percy Jackson, Annabeth boyfriend, met Carter Kane, brother of Sadie). 

Maybe it signs that Rick intends to create new book/s that unite Greek/Roman demigod and Egyptian blood of pharaoh magician  to save the world, hopefully. 

For you waiting new demigod book next october, The Blood of Olympus, maybe this mini story'll satisfy your hunger :)
323f (5) amp (1) android (12) apple (7) arduino (18) art (1) assembler (21) astina (4) ATTiny (23) blackberry (4) camera (3) canon (2) cerita (2) computer (106) crazyness (11) debian (1) delphi (39) diary (286) flash (8) fortran (6) freebsd (6) google apps script (8) guitar (2) HTML5 (10) IFTTT (7) Instagram (7) internet (12) iOS (5) iPad (6) iPhone (5) java (1) javascript (1) keynote (2) LaTeX (6) lazarus (1) linux (29) lion (15) mac (28) macbook air (8) macbook pro (3) macOS (1) Math (3) mathematica (1) maverick (6) mazda (4) microcontroler (35) mountain lion (2) music (37) netbook (1) nugnux (6) os x (36) php (1) Physicist (29) Picture (3) programming (189) Python (109) S2 (13) software (7) Soliloquy (125) Ubuntu (5) unix (4) Video (8) wayang (3) yosemite (3)