Alfa tetap menyebut sebagai bulan purnama kalo pagi-pagi kuantar ke rumah budhe, gandeng tangan kiriku, belum mandi, sambil ditambah "bulan purnama-nya dimakan jerapah", yeah, kebanyakan lihat Gazoon.
Beta, sudah mandi, ikut-ikutan mas-nya, tapi belum cukup fasih bicara tuk melafalkan bulan purnama, jadinya dia baru bisa bilang " hua.. mama.." sambil lepas gandengan tangan kanan ayahnya dan segera minta gendong, tujuannya agar bisa dadah bulan sambil maksa narik tangan ayahnya tuk ikut dadah juga " dadah, hua...".
Dia ingat kebiasaan mas-nya yang selalu menyapa dengan dadah kalo lihat bulan sabit sore hari di barat atau pagi hari di timur, setelah bangun tidur, sambil nunggu pus berwarna calico entah punya siapa yang selalu menyapa Beta tiap jam lima pagi dan berlalu setelah beta nongol dari pintu garasi.
Eh iya, si calico punya anak tiga, dan salah satunya ikut kebiasaan induknya manggil-manggil Beta tiap jam lima pagi. Bahkan sering kulihat satu anak si calico ini, yang juga berwarna calico, tidur di keset depan rumah. Sampai-sampai Alfa, kalo ketemu si calico kecil, mulai bilang "loh ada pus kecil punya adik Kinan". Kalo kutanya "lha yang besar punya siapa", dia langsung mengklaim "punya mas Yayan", :)
No comments:
Post a Comment