Nugroho's blog.

Tuesday, November 10, 2020

Membuat Media Pembelajaran di Android

Berikut adalah daftar link video tutorial singkat pembuatan aplikasi Android untuk pembelajaran. Ada dua pilihan alat bantu dalam pembuatan video ini yaitu MIT App Inventor dan Kodular, silakan dipilih salah satu. 

Penjelasan tentang MIT App Inventor dan Kodular, baik  persamaan dan perbedannya dapat diakses di link ini.

Kodular.

MIT App Inventor.

Membuat Aplikasi Android Menggunakan Kodular dan MIT App Inventor

Android memiliki peluang besar untuk digunakan sebagai media pembelajaran sekolah baik SD, SMP, SMA, SMK.

Portabilitas dan sifat alaminya yang selalu diakses oleh semua orang hampir tiap saat menjadikan gagdet ini media yang sangat tepat untuk itu.

Tetapi kita kan harus belajar bahasa Java dulu untuk dapat membuat aplikasi .apk di Android. Itu dulu, sekarang tidak lagi. Banyak aplikasi IDE yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi android dengan mudah, beberapa diantaranya adalah MIT App Inventor dan Kodular.

Kedua aplikasi tersebut berbasis web, jadi dapat digunakan tanpa menginstall apapun di komputer. Tentu saja komputernya harus terhubung internet dan memiliki web browser seperti Chrome, Safari, Opera, atau Firefox.

Kodular dan MIT App Inventor juga membebaskan pengembang aplikasi dari rumitnya bahasa pemrograman. Alih-alih diprogram dengan kode berbasis text,  kedua aplikasi ini menggunakan puzzle untuk pemrogramannya.

Secara umum, fitur keduanya sama:
  • menggunakan drag-n-drop untuk menambah obyek (tombol, label, gambar),
  • menggunakan puzzle sebagai pengganti penulisan teks kode program,
  • menggunakan app companian untuk melihat di layar android  ampilan  aplikasi yang sedang dikembangkan secara langsung, MIT AI2 Companion dan Kodular Companion di android (dapat diunduh di PlayStore)
  • dapat diimport menjadi format .apk.
Beberapa perbedaan:
  • MIT App inventor menyediakan android emulator, sehingga tampilan aplikasi dapat langsung dilihat di komputer tanpa terhubung ke gadget android sebenarnya.
  • Kodular memiliki fitur assets yang pada beberapa skenario dapat digunakan untuk meng-embed file pdf di .apk sehingga tidak perlu menyertakan file-file pendukung secara terpisah. Hal ini sangat penting saat, misal, kita memiliki materi pembelajaran berupa file pdf.
Berikut adalah contoh pembuatan aplikasi di MIT App Inventor dan Kodular





Thursday, March 26, 2020

Convert Logitech K380 Qwerty Keyboard into Dvorak

I used to type on Dvorak layout. But, it's very difficult today to get Dvorak layout on any keyboard by default. So I have habit to disassembly all of my new device keyboard (MacBook Pro, PC, standalone keyboard).

This K380 is no exception, :)

This keyboard is using butterfly mechanism, so it's easy to disassembly it, :)


 

Tuesday, April 16, 2019

Kenapa Masih Memakai Kindle?

Bukankah sudah ada tablet? Bahkan smartphone pun banya yang layarnya lebar. Iya sih, tetapi tablet dan smartphone saat ini tidak ada yang batere-nya bertahan selama seminggu. Batere Kindle bertahan sampai dua atau tiga bulan.

Tapi kita kan gak bisa chatting di Kindle? Well, menurut saya malah bagus karena tidak ada distraksi saat membaca.


Wednesday, April 3, 2019

Kenapa Masih Memakai Camcorder di 2109?

Saya masih menggunakan camcorder atau handycam di beberapa kesempatan. Saya menggunakan Panasonic HC-W585. Kenapa? Bukannya sudah punya iPhone SE yang resolusinya sangat bagus?

Bagaimana dengan Canon EOS M6, kamera mirrorless yang super keren itu? Atau GoPro? Kenapa masih membutuhkan kamera lain?

Salah satu keunggulan yang saya andalkan dari camcorder ini adalah kapasitas baterai yang memungkinkan untuk merekam 2 hingga 3 jam nonstop tanpa perlu terhubung dengan stop kontak listrik melalui charger.

Sunday, March 24, 2019

Musim Gitar Fals.

Di minggu-minggu ini, saya setiap hari harus menyetem gitar dulu sebelum memainkannya. Tidak peduli sekarang sudah saya stem dengan akurat, besok pasti semua nada di setiap senar pasti naik sedikit.

Hal ini tidak terjadi di bulan-bulan sebelumnya. Kok bisa?

Ohya, dan tidak stem-nya secara umum karena nadanya naik. Kok aneh? Biasanya senar yang tidak stem kan nadanya turun.

Analisa amatir saya (bukan ahlinya ahli, intinya inti, dan core of the core seperti Pak nDul, :) ), hal ini terjadi karena perubahan musim menuju ke kemarau.

Apa hubungannya?

Well, di Indonesia, khususnya Malang, tempat saya sekarang, musim kemarau yang secara "resmi" berada di bulan April hingga Oktober merupakan musim dingin.



Loh, kemarau kok dingin. Iya, karena saat itu matahari berada di belahan bumi utara; Malang berada di belahan bumi selatan.

Lantas, apa hubungannya dengan gitar yang tidak stem? Gitar terdiri dari kayu dan senar. Kemungkinan (hanya kemungkinan), terjadi penyusutan karena suhu lingkungan menjadi lebih dingin.

323f (5) amp (1) android (12) apple (7) arduino (18) art (1) assembler (21) astina (4) ATTiny (23) blackberry (4) camera (3) canon (2) cerita (2) computer (106) crazyness (11) debian (1) delphi (39) diary (286) flash (8) fortran (6) freebsd (6) google apps script (8) guitar (2) HTML5 (10) IFTTT (7) Instagram (7) internet (12) iOS (5) iPad (6) iPhone (5) java (1) javascript (1) keynote (2) LaTeX (6) lazarus (1) linux (29) lion (15) mac (28) macbook air (8) macbook pro (3) macOS (1) Math (3) mathematica (1) maverick (6) mazda (4) microcontroler (35) mountain lion (2) music (37) netbook (1) nugnux (6) os x (36) php (1) Physicist (29) Picture (3) programming (189) Python (109) S2 (13) software (7) Soliloquy (125) Ubuntu (5) unix (4) Video (8) wayang (3) yosemite (3)