Here some screenshot of my AIDE
Tuesday, June 10, 2014
Empat Saksi
Akhir-akhir ini ada beberapa kasus gugatan yang ditolak oleh pengadilan
Suami yang digugat istri dengan bukti foto pesta seks dari hap sang suami
Istri yang digugat suami dengan bukti rekaman CCTV di sebuah gedung
...dan gugatan tersebut ditolak
...alasannya tidak ada saksi kejadian tersebut
...agar gugatan diterima maka harus ada dua saksi laki-laki atau empat saksi perempuan yang menyaksikan kejadian (lihat betapa laki-laki dibedakan haknya dengan perempuan)
... dan itu sungguh aneh. Dan saya yakin akan ada lebih banyak perselingkuhan setelah berita ini karena mereka tahu bahwa jika mereka melakukan diam-diam (tentu saja) maka tak akan ada yang bilang bahwa mereka selingkuh, secara hukum, ckckck.
Keanehan berikutnya, bagaimana jika memang benar-benar ada saksi? Jika mereka murni saksi, bukan pelapor, bukankah mereka sama saja dengan menyetujui tindakan si tergugat? Dalam keadaan seperti itu, apakah mereka bersedia bersaksi? Sepertinya tidak.
Jika mereka bersedia bersaksi akan sangat membingungkan, bayangkan pertanyaan jaksa "jadi anda melihat kejadian itu? tidak melarang?" dan pertanyaan berikutnya "apa buktinya jika anda telah melihat kejadian itu?" foto? nah, tadi sudah ditolak kan? repot lagi deh... dan kesaksian tidak sah, :)
Dengan logika, sebenarnya klausul "dua saksi laki-laki atau empat perempuan" yang menyaksikan kejadian itu dapat saja sudah sangat memenuhi syarat. Dengan melihat foto atau video kejadian yang telah terbukti bukan rekayasa sebenarnya dapat disimpulkan bahwa perselingkuhan benar-benar terjadi, bagaimana seseorang bisa tidak melihat hal itu? bahkan membantah bahwa itu tak terjadi, atau kurang saksi, jika video/foto itu disaksikan seratus orang, bukankah mereka juga merupakan saksi
...dan yang lebih aneh lagi, si penggugat kadang malah ganti digugat secara pidana karena "mencemarkan nama baik", dan gugatan dapat diproses, waduh
Suami yang digugat istri dengan bukti foto pesta seks dari hap sang suami
Istri yang digugat suami dengan bukti rekaman CCTV di sebuah gedung
...dan gugatan tersebut ditolak
...alasannya tidak ada saksi kejadian tersebut
...agar gugatan diterima maka harus ada dua saksi laki-laki atau empat saksi perempuan yang menyaksikan kejadian (lihat betapa laki-laki dibedakan haknya dengan perempuan)
... dan itu sungguh aneh. Dan saya yakin akan ada lebih banyak perselingkuhan setelah berita ini karena mereka tahu bahwa jika mereka melakukan diam-diam (tentu saja) maka tak akan ada yang bilang bahwa mereka selingkuh, secara hukum, ckckck.
Keanehan berikutnya, bagaimana jika memang benar-benar ada saksi? Jika mereka murni saksi, bukan pelapor, bukankah mereka sama saja dengan menyetujui tindakan si tergugat? Dalam keadaan seperti itu, apakah mereka bersedia bersaksi? Sepertinya tidak.
Jika mereka bersedia bersaksi akan sangat membingungkan, bayangkan pertanyaan jaksa "jadi anda melihat kejadian itu? tidak melarang?" dan pertanyaan berikutnya "apa buktinya jika anda telah melihat kejadian itu?" foto? nah, tadi sudah ditolak kan? repot lagi deh... dan kesaksian tidak sah, :)
Dengan logika, sebenarnya klausul "dua saksi laki-laki atau empat perempuan" yang menyaksikan kejadian itu dapat saja sudah sangat memenuhi syarat. Dengan melihat foto atau video kejadian yang telah terbukti bukan rekayasa sebenarnya dapat disimpulkan bahwa perselingkuhan benar-benar terjadi, bagaimana seseorang bisa tidak melihat hal itu? bahkan membantah bahwa itu tak terjadi, atau kurang saksi, jika video/foto itu disaksikan seratus orang, bukankah mereka juga merupakan saksi
...dan yang lebih aneh lagi, si penggugat kadang malah ganti digugat secara pidana karena "mencemarkan nama baik", dan gugatan dapat diproses, waduh
Monday, June 9, 2014
AIDE
New Android user
Just grab Lenovo A3000 last Saturday
It's a quadcore
Used to programmed on Eclipse with ADT on my mac, ran it on emulator (didnt have the gagdet until yesterday)
Searching Playstore for development tool and... voila... AIDE os in the first list :)
It just like the Eclipse+ADT plus...it can run and install the app on the Android device itself. No need a computer, :)
Friday, June 6, 2014
PCV Valve and Throttle Position Sensor on My 323F Astina
The symptoms began the moment I change the broken PCV valve.
After replaced the old broken PCV valve and installed the new one, there's no change at idle.
Another story when I stepped on throttle pedal, the engine is getting hesitant and the rpm didn't rise smoothly and it had tendency to not rise at all.
Hmm, if broken PCV valve and unplugged TPS proved okay, whilst new PCV valve and unplugged TPS result in trouble, then combination of new PCV valve and plugged TPS maybe solving the problem.
The result is I have low idle rpm, so far so good, and I stomped the throttle pedal, the rpm is increasing smoothly, this getting better and better until rpm reach 3000 and suddenly drop to 1000, ...
I press and hold the throttle pedal, hoping it can reach beyond 3000, to no avail. It drop every time it reach 3000 point.
Here, almost without doubt that the TPS is the trouble maker. Almost, since the idle setting and other setting is done with the TPS unplugged, so maybe my engine have wrong setup since begining, still...
Checked TPS with OhmMeter, the result is fine, no problem.
Checked TPS socket (cable to ECU) using voltmeter, the signal is OK, so the TPS isn't the problem.
My TPS is the switch-type-TPS (from many online source including discussion in Mazda Astina Indonesia ), in opposite to potentiometer-type. So it has three switch position mode. (look at the first pic)
Let us name three connector cable in TPS with A, B and C. The first position is when idle, without step on the throttle pedal, A and B is connected. (second pic)
The second position is when we slightly open throttle; A, B and C is connected together. (third pic)
Finally while we are on full throttle, B and C is connected. (4th pic)
I don't really know, maybe because my "exotic" setup since beginning, my 323F couldn't get right rpm while TPS is plugged, so I manually checked by bypassing it function using jumper.
Bypassing A and B through jumper resulted in erratic rpm, it oscilating from 1000 to 3000, ....., ups..., the throttle cable is stuck, make it right...., ok, rpm at idle is 1000, step the throttle, and...., still drop at 3000, duh....
The same with A, B and C connected together.
Don't have a choice, bypassing B and C and... Idle is 1000, step the pedal, it raise smoothly to 3000 and 3500, 4000 and so on..., huray...
Stick with this setting until now, :)
Thursday, June 5, 2014
Kebebasan
Beberapa hari lalu gencar berita tentang penyerangan dan perusakan rumah pendeta oleh sekelompok orang; beberapa malah tetangga sendiri. Pihak penyerang merasa benar menghancurkan rumah pendeta karena itu adalah "rumah tinggal" dan bukannya "tempat peribadatan".
Beberapa mungkin membenarkan argumen kelompok penyerang.
Beberapa mungkin memahami alur pikiran kelompok penyerang namun menyayangkan tindakan main hakim sendiri kelompok tersebut.
Ada juga yang menyayangkan tindakan kelompok penyerang rumah pendeta itu, apapun alasannya.
Saya sebagai orang Malang yang beberapa tahun tinggal di Jogja sedikit banyak mengerti dengan situasi yang berbeda antara budaya "sini" dan "sana".
Ketika bulan pertama di jogja, tepat pada bulan puasa, saya merasa ada yang aneh.
Tubuh saya telah siap menerima "sesuatu" selama sebulan, namun ternyata di Jogja "sesuatu" itu tidak ada, dan jadilah saya seperti merasa sangat-sangat-sangat jauh dari rumah, meskipun memang iya,...
Lama saya mencari apa yang menyebabkan "sesuatu" tidak muncul, akhirnya ketemu juga jawabannya.
"Sesuatu" itu adalah suara-suara yang biasa saya dengar saat bulan puasa di Malang (mungkin Jawa Timur secara umum).
Seruan jam 3 pagi lewat speaker di musholla untuk bangun makan sahur.
Seruan waktu sahur telah habis.
Suara adzan lengkap tiap musholla, yang di bulan lain hanya saat maghrib dan isya
Dan saat speaker tidak digunakan untuk menyerukan hal-hal tersebut maka suaranya berganti dengan suara mengaji mp3 di speaker semua musholla dari jam 3 pagi sampai jam 12 malam.
Terlepas dari suka atau tidak, karena tidak terelakkan lagi, tubuh saya secara fisik dan mental telah siap dengan itu.
Namun saat di Jogja, semua itu tidak ada, hanya suara adzan normal, tidak ada nyanyian pujian setelah adzan, tak ada suara mengaji yang keras di speaker sampai tengah malam setelah tarwih.
Bahkan setelah bulan puasa pun, tidak ada suara mp3 mengaji di speaker setengah jam sebelum adzan subuh, tidak ada nyanyian pujian setelah adzan.
Tidak ada suara speaker tahlilan rutin seminggu beberapa kali yang diselenggarakan dari rumah ke rumah, sore dan malam.
Dan saya merasa sangat nyaman, :)
.....
nah, kembali ke peristiwa penyerangan rumah pendeta di Ngaglik Sleman Jogja.
Saya membayangkan, jika mereka, para penyerang itu pindah ke Jawa Timur,
apakah mereka akan menyerang tiap rumah yang digunakan untuk tahlilan? (seminggu beberapa kali, tahlil RT, tahlil RW, tahlil bapak-bapak, tahlil ibu-ibu, sore atau malam, pake speaker/salon bawah)
Menyerang rumah ustadz (rumah tinggal) yang digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak dan ibu-ibu dari sore hingga malam setiap hari? (suara anak belajar ngaji biasanya disiarkan melalui speaker)
di sini, hampir semua "rumah tinggal" dapat berfungsi sebagai "tempat peribadatan", bahkan sampai luber ke jalan depan rumah, tutup jalan, dan suara speakernya terdengar jelas hingga setengah kilometer.
...bagaimana jika mereka tinggal di lingkungan seperti ini?
Beberapa mungkin membenarkan argumen kelompok penyerang.
Beberapa mungkin memahami alur pikiran kelompok penyerang namun menyayangkan tindakan main hakim sendiri kelompok tersebut.
Ada juga yang menyayangkan tindakan kelompok penyerang rumah pendeta itu, apapun alasannya.
Saya sebagai orang Malang yang beberapa tahun tinggal di Jogja sedikit banyak mengerti dengan situasi yang berbeda antara budaya "sini" dan "sana".
Ketika bulan pertama di jogja, tepat pada bulan puasa, saya merasa ada yang aneh.
Tubuh saya telah siap menerima "sesuatu" selama sebulan, namun ternyata di Jogja "sesuatu" itu tidak ada, dan jadilah saya seperti merasa sangat-sangat-sangat jauh dari rumah, meskipun memang iya,...
Lama saya mencari apa yang menyebabkan "sesuatu" tidak muncul, akhirnya ketemu juga jawabannya.
"Sesuatu" itu adalah suara-suara yang biasa saya dengar saat bulan puasa di Malang (mungkin Jawa Timur secara umum).
Seruan jam 3 pagi lewat speaker di musholla untuk bangun makan sahur.
Seruan waktu sahur telah habis.
Suara adzan lengkap tiap musholla, yang di bulan lain hanya saat maghrib dan isya
Dan saat speaker tidak digunakan untuk menyerukan hal-hal tersebut maka suaranya berganti dengan suara mengaji mp3 di speaker semua musholla dari jam 3 pagi sampai jam 12 malam.
Terlepas dari suka atau tidak, karena tidak terelakkan lagi, tubuh saya secara fisik dan mental telah siap dengan itu.
Namun saat di Jogja, semua itu tidak ada, hanya suara adzan normal, tidak ada nyanyian pujian setelah adzan, tak ada suara mengaji yang keras di speaker sampai tengah malam setelah tarwih.
Bahkan setelah bulan puasa pun, tidak ada suara mp3 mengaji di speaker setengah jam sebelum adzan subuh, tidak ada nyanyian pujian setelah adzan.
Tidak ada suara speaker tahlilan rutin seminggu beberapa kali yang diselenggarakan dari rumah ke rumah, sore dan malam.
Dan saya merasa sangat nyaman, :)
.....
nah, kembali ke peristiwa penyerangan rumah pendeta di Ngaglik Sleman Jogja.
Saya membayangkan, jika mereka, para penyerang itu pindah ke Jawa Timur,
apakah mereka akan menyerang tiap rumah yang digunakan untuk tahlilan? (seminggu beberapa kali, tahlil RT, tahlil RW, tahlil bapak-bapak, tahlil ibu-ibu, sore atau malam, pake speaker/salon bawah)
Menyerang rumah ustadz (rumah tinggal) yang digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak dan ibu-ibu dari sore hingga malam setiap hari? (suara anak belajar ngaji biasanya disiarkan melalui speaker)
di sini, hampir semua "rumah tinggal" dapat berfungsi sebagai "tempat peribadatan", bahkan sampai luber ke jalan depan rumah, tutup jalan, dan suara speakernya terdengar jelas hingga setengah kilometer.
...bagaimana jika mereka tinggal di lingkungan seperti ini?
Wednesday, June 4, 2014
[Delphi] n-Order Interpolation (just for self documentation)
Of course, it can be linear, quadratic, cubic or any order interpolation
unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls;
type
TForm1 = class(TForm)
Timer1: TTimer;
Image1: TImage;
Memo1: TMemo;
procedure awal;
procedure datamentah;
function newton(v:real):real;
function lagrange(v:real):real;
procedure diferensiasi;
procedure interpolasi;
procedure ilagrange;
function fx(x:real):real;
procedure Timer1Timer(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
const n=11;
orde=n;
skalax=17;
skalay=5;
var
Form1: TForm1;
x,y:array[0..n]of real;
a,f:array[0..orde]of real;
x0,y0:integer;
xi,yi:real;
implementation
{$R *.dfm}
function tform1.lagrange(v:real):real;
var j,m:integer;lag,suku:real;
begin{}
lag:=0;
for j:=0 to orde do begin
suku:=1;
for m:=0 to orde do begin
if j<> m then suku:=suku*(v-x[m])/(x[j]-x[m]);
end;
lag:=lag+y[j]*suku;
end;
lagrange:=lag;
end;
procedure tform1.ilagrange;
var i:integer;v:real;
begin{}
image1.Canvas.Pen.Color:=clred;
image1.Canvas.
MoveTo(x0+round(-n*skalax),y0-round(lagrange(-n)*skalay));
for i:=-n*100 to n*100 do begin
v:=i/100;
image1.Canvas.
LineTo(x0+round(v*skalax),y0-round(lagrange(v)*skalay));
end;
end;
procedure tform1.diferensiasi;
var i,j,k:integer;prod:real;
begin
a[0]:=y[0];
memo1.Lines.Append('a[0] = '+floattostr(a[0]));
for i:=1 to orde do begin
a[i]:=0;
for j:=0 to i do begin
prod:=1;
for k:=0 to i do begin
if (k<>j) then prod:=prod*(x[j]-x[k]);
end;
a[i]:=a[i]+y[j]/prod;
end;
memo1.Lines.Append('a['+inttostr(i)+'] = '+floattostr(a[i]));
end;
end;
function tform1.newton(v:real):real;
var i:integer;newt,suku:real;
begin
newt:=a[0];
suku:=1;
for i:=1 to orde do begin
suku:=suku*(v-x[i-1]);
newt:=newt+a[i]*suku;
end;
newton:=newt;
end;
procedure tform1.interpolasi;
var i:integer;v:real;
begin
diferensiasi;
{plot}
image1.Canvas.Pen.Color:=cllime;
image1.Canvas.
MoveTo(x0+round(-n*skalax),y0-round(newton(-n)*skalay));
for i:=-n*100 to n*100 do begin
v:=i/100;
image1.Canvas.
LineTo(x0+round(v*skalax),y0-round(newton(v)*skalay));
end;
end;
procedure tform1.awal;
begin
randomize;
image1.Width:=400; image1.Height:=400;
x0:=round(image1.Width/2); y0:=round(image1.Height/2);
image1.Canvas. Pen.Color:=clblue;
image1.Canvas.MoveTo(0,y0); image1.Canvas.LineTo(image1.Width,y0);
image1.Canvas.MoveTo(x0,0); image1.Canvas.LineTo(x0,image1.Height);
xi:=1.11; memo1.Text:='';
datamentah; interpolasi;
//ilagrange;
end;
procedure tform1.datamentah;
var i:integer;
begin
for i:=0 to n do begin
x[i]:=i-n/2; y[i]:=fx(x[i]);
with image1.Canvas do begin
pen.Color:=clblue; brush.Color:=clgreen;
pixels[x0+round(x[i]*skalax), y0-round(y[i]*skalay)]:=clred;
Ellipse(x0+round(x[i]*skalax)-7, y0-round(y[i]*skalay)-7,
x0+round(x[i]*skalax)+7, y0-round(y[i]*skalay)+7);
end;
end;
end;
function tform1.fx(x:real):real;
begin
fx:=x*x+random(20)-10;
end;
procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);
begin
timer1.Enabled:=false;
awal;
end;
end.
[Delphi] Linear and Quadratic Regression (just for self documentation)
The code below have the plots and graphs (linear and quadratic regression) included
unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, Grids, ExtCtrls, StdCtrls;
type
TForm1 = class(TForm)
StringGrid1: TStringGrid;
Image1: TImage;
Memo1: TMemo;
procedure awal;
procedure datamentah;
procedure plotdata;
procedure regresi;
procedure kuadratis;
procedure plotregresi;
function f(x:real):real;
function fk(x:real):real;
procedure FormCreate(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
const n=40; skala=3;
var
Form1: TForm1;
x0,y0:integer; x,y:array[-n..n]of real;
a,b:real; c:array[1..3]of real;
matrik:array[1..3,1..4]of real;
implementation
{$R *.dfm}
procedure tform1.kuadratis;
var sxi,sxi2,sxi3,sxi4,syi,syixi,syixi2:real;
i,j,k:integer; jml,simpan:real;
begin
sxi:=0;sxi2:=0;sxi3:=0;sxi4:=0; syi:=0;syixi:=0;syixi2:=0;
{sigma xi} {sigma xi kuadrat} {sigma xi pangkat3} {sigma xi pangkat4}
{sigma yi} {sigma yi*xi} {sigma yi* xi*xi }
for i:=1 to n do begin
sxi:=sxi+x[i]; sxi2:=sxi2+x[i]*x[i];
sxi3:=sxi3+x[i]*x[i]*x[i]; sxi4:=sxi4+x[i]*x[i]*x[i]*x[i];
syi:=syi+y[i]; syixi:=syixi+y[i]*x[i];
syixi2:=syixi2+ y[i]*x[i]*x[i];
end;
{isi matrik}
matrik[1,1]:=n; matrik[1,2]:=sxi;
matrik[1,3]:=sxi2; matrik[1,4]:=syi;
matrik[2,1]:=sxi; matrik[2,2]:=sxi2;
matrik[2,3]:=sxi3; matrik[2,4]:=syixi;
matrik[3,1]:=sxi2; matrik[3,2]:=sxi3;
matrik[3,3]:=sxi4; matrik[3,4]:=syixi2;
{gaus naif}
for k:= 1 to 3 do begin
for i:= k+1 to 3 do begin
simpan:=matrik[i,k];
if simpan=0 then begin end
else begin
for j:=k to 4 do
matrik[i,j]:=
matrik[i,j]/
simpan*
matrik[k,k]-
matrik[k,j];
end;
end;
end;
{subtitusi}
c[3]:=matrik[3,4]/matrik[3,3];for i:=2 downto 1 do begin jml:=0;for j:=i+1
to 3
do jml:=jml+matrik[i,j]*c[j]; c[i]:=(matrik[i,4]-jml)/matrik[i,i];end;
memo1.Lines.Append('c[1] = '+ floattostr(c[1]));
memo1.Lines.Append('c[2] = '+ floattostr(c[2]));
memo1.Lines.Append('c[3] = '+ floattostr(c[3]));
{plot kuadratis}
image1.Canvas.Pen.Color:=clred;
image1.Canvas.MoveTo(x0+round(x[-n]),y0-round(skala*fk(x[-n])));
for i:=-n to n do begin
image1.Canvas.lineto(x0+round(x[i]),y0-round(skala*fk(x[i])));
end;
end;
function tform1.fk(x:real):real;
begin
fk:=c[1]+c[2]*x+c[3]*x*x;
end;
procedure tform1.regresi;
var i:integer; xix,xixx,rx,ry:real;
begin
rx:=0;ry:=0;
for i:=1 to n do begin
rx:=rx+x[i]; ry:=ry+y[i];
end;
rx:=rx/n; ry:=ry/n;
memo1.Lines.Append('rx = '+floattostr(rx)); memo1.Lines.Append('ry = '+floattostr(ry));
xix:=0; xixx:=0;
for i:=1 to n do begin
xix:=xix+(x[i]-rx)*(y[i]-ry); xixx:=xixx+(x[i]-rx)*(x[i]-rx);
end;
b:=xix/xixx; memo1.Lines.Append('b = '+floattostr(b));
a:=ry-b*rx; memo1.Lines.Append('a = '+floattostr(a));
end;
procedure tform1.awal;
begin
randomize; memo1.Text:='';
stringgrid1.Cells[0,0]:='x'; stringgrid1.Cells[1,0]:='y';
stringgrid1.RowCount:=2;
datamentah;
plotdata;
regresi;
plotregresi;
kuadratis;
end;
procedure tform1.plotregresi;
var px,py:real;
begin
px:=-2*n; py:=a+b*(-2*n);
image1.Canvas.pen.Color:=cllime;
image1.Canvas.MoveTo(x0+round(px), y0-skala*round(py));
px:=2*n; py:=a+b*(2*n);
image1.Canvas.lineTo(x0+round(px),y0-skala* round(py));
memo1.Lines.Append('fungsi regresi: y ='+ floattostrf(a,ffGeneral,2,4)+' + '+
floattostrf(b, ffGeneral,2,4)+' x');
end;
procedure tform1.plotdata;
var i:integer;
begin
x0:=round(image1.Width/2); y0:=round(image1.Height/2);
image1.Canvas.MoveTo(0,y0); image1.Canvas.LineTo(image1.Width,y0);
image1.Canvas.MoveTo(x0,0); image1.Canvas.LineTo(x0,image1.Height);
for i:=-n to n do begin
image1.Canvas.Pixels[x0+round(x[i]),y0-round(skala*y[i])]:=clblue;
end;
end;
procedure tform1.datamentah;
var i:integer;
begin
stringgrid1.RowCount:=2*n+1;
for i:=-n to n do begin
x[i]:=i; y[i]:=f(x[i]);
stringgrid1.Cells[0,i+n+1]:=floattostr(x[i]);
stringgrid1.Cells[1,i+n+1]:=floattostr(y[i]);
end;
end;
function tform1.f(x:real):real;
begin
f:=x*x/32+random(20)-10;
end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
awal;
end;
end.
Subscribe to:
Posts (Atom)
My sky is high, blue, bright and silent.
Nugroho's (almost like junk) blog
By: Nugroho Adi Pramono
323f
(5)
amp
(1)
android
(12)
apple
(7)
arduino
(18)
art
(1)
assembler
(21)
astina
(4)
ATTiny
(23)
blackberry
(4)
camera
(3)
canon
(2)
cerita
(2)
computer
(106)
crazyness
(11)
debian
(1)
delphi
(39)
diary
(286)
flash
(8)
fortran
(6)
freebsd
(6)
google apps script
(8)
guitar
(2)
HTML5
(10)
IFTTT
(7)
Instagram
(7)
internet
(12)
iOS
(5)
iPad
(6)
iPhone
(5)
java
(1)
javascript
(1)
keynote
(2)
LaTeX
(6)
lazarus
(1)
linux
(29)
lion
(15)
mac
(28)
macbook air
(8)
macbook pro
(3)
macOS
(1)
Math
(3)
mathematica
(1)
maverick
(6)
mazda
(4)
microcontroler
(35)
mountain lion
(2)
music
(37)
netbook
(1)
nugnux
(6)
os x
(36)
php
(1)
Physicist
(29)
Picture
(3)
programming
(189)
Python
(109)
S2
(13)
software
(7)
Soliloquy
(125)
Ubuntu
(5)
unix
(4)
Video
(8)
wayang
(3)
yosemite
(3)