Saat berkendara pagi-pagi di jalur ngantang-malang, karena tidak mungkin terus-terusan melihat jam, ada dua jenis penunjuk waktu yang menentukan apakah dapat mencapai SD Lab UM sebelum jam 7
Arloji alami, begitu sering kupikirkan, yang pertama adalah sorot sinar matahari yang sangat jelas akibat efek Tyndall di bukit-bukit Ngantang yang berkabut. Jika sorotnya masih ke atas, itu berarti hari masih pagi, belum jam enam. Sorotnya tepat horizontal, harus ngebut jika tak mau telat. Jika sorotnya ke bawah tak perlu ngebut, toh pasti telat.
Arloji alami lainnya ada di Pujon. Jika setelah pasar sayur pandangan silau, maka kita belum terlambat, jika tidak silau maka matahari sudah terlalu tinggi, harus ngebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
My sky is high, blue, bright and silent.
Nugroho's (almost like junk) blog
By: Nugroho Adi Pramono
323f
(5)
amp
(1)
android
(12)
apple
(7)
arduino
(18)
art
(1)
assembler
(21)
astina
(4)
ATTiny
(23)
blackberry
(4)
camera
(3)
canon
(2)
cerita
(2)
computer
(106)
crazyness
(11)
debian
(1)
delphi
(39)
diary
(286)
flash
(8)
fortran
(6)
freebsd
(6)
google apps script
(8)
guitar
(2)
HTML5
(10)
IFTTT
(7)
Instagram
(7)
internet
(12)
iOS
(5)
iPad
(6)
iPhone
(5)
java
(1)
javascript
(1)
keynote
(2)
LaTeX
(6)
lazarus
(1)
linux
(29)
lion
(15)
mac
(28)
macbook air
(8)
macbook pro
(3)
macOS
(1)
Math
(3)
mathematica
(1)
maverick
(6)
mazda
(4)
microcontroler
(35)
mountain lion
(2)
music
(37)
netbook
(1)
nugnux
(6)
os x
(36)
php
(1)
Physicist
(29)
Picture
(3)
programming
(189)
Python
(109)
S2
(13)
software
(7)
Soliloquy
(125)
Ubuntu
(5)
unix
(4)
Video
(8)
wayang
(3)
yosemite
(3)
No comments:
Post a Comment