Ada beberapa hal menguntungkan (dan merugikan) dari situasi ini. Jika pengajar menyediakan materi dalam bentuk video atau file elektronik, siswa dapat mengakses materi berulang-ulang dan dapat belajar di waktu yang cocok menurut siswa. Di sisi lain, guru harus menyiapkan materi yang memakan waktu lebih banyak dari ketika mengajar langsung di kelas.
Beberapa pengajar memanfaatkan fasilitas video conference untuk melakukan kegiatan belajar mengajar seperti Zoom, Google Meet, Big Blue Button di Moodle, atau yang lain. Dengan cara ini guru dapat mengajar seperti ketika mengajar langsung di kelas. Tentu saja hal ini tidak seratus persen dapat menggantikan tatap muka langsung di kelas. Hal-hal seperti keterbatasan ruang gerak, situasi/keadaan/suasana belajar siswa, dan gangguan sinyal dapat menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak maksimal.
Tentu saja kita tetap harus berusaha melakukan kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia dan berharap agar pandemi segera selesai dan dapat melakukan pembelajaran secara normal.